Bacaan : Mazmur 124 : 1 – 8 | Pujian : KJ. 462 : 1, 3
Nats: “Pertolongan kita adalah dalam nama TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.” (Ay. 8)
Ada sebuah kapal tenggelam di tengah perairan luas. Hanya ada satu pemuda yang selamat. Pemuda tersebut terdampar di sebuah pulau yang tidak berpenghuni. Sebagai tempat berteduh, pemuda ini membuat sebuah gubuk beserta perapiannya. Semuanya dia kerjakan satu hari penuh sehingga membuat perutnya merasa lapar. Lalu ia mencari makanan di tengah hutan. Setelah dia kembali, gubuknya habis terbakar, karena dia lupa mematikan perapian yang masih menyala. Sontak ia berteriak kepada Tuhan, “Tuhan, mengapa Engkau begitu tega padaku? Tuhan, mengapa Engkau tidak pernah ada ketika aku menderita dan sangat membutuhkan pertolongan-Mu?” Ia merasa sedih dan lelah. Antara sadar atau tidak, tiba-tiba ada sebuah kapal besar yang menghampiri pemuda tersebut, kapal tersebut datang karena melihat tanda asap dari gubuknya yang terbakar tadi, akhirnya pemuda tersebut terselamatkan.
Pertolongan Tuhan sungguh ajaib, sesuatu yang ajaib adalah bentuk rasa heran. Keheranan yang tidak dapat diterangkan dengan akal dan itulah Tuhan Allah. Oleh sebab itu, Sang Pemazmur memuji-muji Tuhan yang menjadikan Israel umat kepunyaan-Nya. Sang Pemazmur mengakui bahwa Israel tidak akan menang atas musuh-musuhnya tanpa adanya pertolongan dari Tuhan. Bangsa yang menderita, kini telah diubahkan menjadi bangsa pemenang dimana kuasa karya Tuhan hanya memihak kepada bangsa yang dikasihi-Nya.
Tuhan Allah memberikan pertolongan kepada umat-Nya melalui berbagai macam cara. Kadang pemahaman kita dalam memahami karya Tuhan hanya sepotong-potong sehingga kita mudah sekali untuk mengeluh, menggerutu bahkan menyerah. Lalu, kita juga tidak tahu, tidak mengira dan hanya merasakan bahwa Tuhan seolah-olah diam, tidak berbuat apa-apa akan segala pergumulan maupun permasalahan yang sedang kita hadapi. Namun seperti dalam ilustrasi di awal tadi, sejatinya sungguh indah karya Tuhan dalam hidup kita. Tuhan menolong dan menyelamatkan kita umat yang dikasihi-Nya. Seperti umat-Nya Israel dan kisah pemuda tadi, kita hendak selalu bersabar menanti pertolongan Tuhan yang sungguh tiba-tiba dan ajaib memihak kita. Tuhan memberkati kita. Amin. (tama).
“Karya Tuhan belum selesai, maka bersabarlah. Janji-Nya sungguh pasti menolong kita.”