Bacaan : 1 Kor. 12 : 4-11 I Pujian: KJ. 249
Nats: “Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya”(ayat 11)
Siapa diantara kita yang pernah menonton ajang pencarian bakat “…got talent?”. Ada Indonesia’s Got Talent, ada Asia Got Talent dan masih banyak lagi ajang yang serupa. Ajang tersebut memberi kesempatan kepada setiap orang yang bertalenta untuk menunjukkan kemampuannya dimata dunia. Mulai dari menyanyi, menari, stand up comedy, sulap dll. Melalui ajang tersebut, kita dapat mengetahui bahwa setiap orang memiliki kemampuan yang beraneka ragam.
Jikalau kita mau memperhatikan lingkup jemaat kita masing-masing, kita dapat melihat bahwa warga jemaat kitapun memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Ada warga jemaat yang mampu untuk mengelola keuangan, ada yang pandai merawat inventaris gereja, ada yang jago dalam urusan memasak, ada yang memiliki kemampuan untuk menyanyi, ada yang mampu bermain musik dan masih banyak lagi kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh warga dalam sebuah jemaat. Dengan kemampuan yang demikian, ada yang bersatu untuk membentuk komunitas yang membangun, tetapi ada juga yang bersatu untuk saling mencemooh atas kemampuan yang dimiliki oleh orang lain.
Secara keseluruhan perikop ini berbicara mengenai kebingungan jemaat Korintus atas karunia oleh Roh sehingga Paulus perlu menjelaskan tentang hal tersebut kepada jemaat Korintus, bahwa benar setiap orang diberi karunia yang berbeda-beda oleh Allah. Pada ayat 7, Paulus juga menjelaskan bahwa karunia yang diberikan itu sudah selayaknya digunakan untuk kepentingan bersama bukan untuk pribadi supaya setiap karunia yang berbeda ini dapat benar-benar menjadi berkat untuk kehidupan bersama.
Lalu bagaimana dengan kita? Maukah kita bersatu untuk melayani Tuhan dengan apapun karunia yang kita miliki? Ingat, bahwa Allah memberi kita karunia untuk kepentingan bersama dan untuk melakukan kehendak-Nya. (Fant)
“Berbahagialah untuk kita yang dapat mengubah karunia menjadi berkat bagi sesama”
