Andalkan Tuhan Dalam Derita! Renungan Harian 20 November 2020

20 November 2020

Bacaan : Yesaya 40 : 1 – 11 | Pujian : KJ. 445
Nats:
Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya.” (Ay. 8)

Hidup tidak selalu berjalan mulus dan sempurna. Ada kalanya kita mengalami kesulitan-kesulitan yang terkadang membuat kita sedih dan menderita. Dalam keadaan sulit itu ada banyak pilihan yang bisa kita ambil. Pilihan yang paling umum ditempuh adalah menyerah dan putus asa. Tidak lagi percaya bahwa kesulitan ini akan berlalu sebab merasa diri tidak mampu. Dalam keadaan yang kalut dan kehilangan harapan, tak sedikit orang memutuskan untuk menyudahi kehidupan.

Manusia tidaklah sempurna, memang benar. Manusia hanyalah makhluk yang terbatas kemampuannya, memang demikian adanya. Tapi, janganlah membaca ayat 8 sebagian saja. Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu. Sebab bagian selanjutnya yang lebih penting : tetapi firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya.

Bangsa Israel yang hidup dalam penderitaan di pembuangan tentu mulai kehilangan harapan. Sebab penderitaan mereka begitu panjang, seakan tidak ada ujungnya. Dalam keputusasaan itu, firman Tuhan datang melalui nabi Yesaya ini menjadi kekuatan baru. Israel diingatkan pertama-tama untuk mengakui keterbatasan diri mereka. Namun setelah itu mereka diyakinkan kembali untuk mengingat Tuhan dalam kesempurnaan-Nya. Di dalam penderitaan, mereka dikuatkan untuk terus menantikan pertolongan Tuhan dalam kerendahan hati. Menaruh harapan sejatinya kepada Tuhan saja. Sebab mereka tahu bahwa Tuhanlah sumber pembebasan dan kelepasan yang sejati.

Mungkin penderitaan yang sekarang kita alami memang berbeda jenisnya dari yang dialami bangsa Israel dahulu, namun rumusnya nampak masih relevan. Dalam penderitaan, kita diundang untuk terlebih dahulu mengakui segala kekurangan dan keterbatasan, supaya kita tidak tinggi hati dan hanya mengandalkan kemampuan diri. Lalu, pemahaman tersebut harus dilanjutkan dengan pengakuan akan iman kepada Tuhan yang mampu membebaskan. Dengan demikian, kita akan mampu memasrahkan hidup kita dengan tenang kepada kehendak Tuhan, Sang Sumber Kehidupan. (vin)

 “Hidup dalam pengharapan dengan rendah hati pada pertolongan Tuhan akan memberikan kekuatan untuk bertahan dalam segala keadaan.”

Renungan Harian

Renungan Harian Anak