Bacaan : Yeremia 22:1-9 | Pujian: KJ. 254
Nats: „Lakukanlah keadilan dan kebenaran“ (ayat 3)
Ada seorang bukan Kristen datang ke gereja dan minta ijin untuk berdoa. Hari itu ia mengundurkan diri dari tempat ia bekerja setelah sebelumnya diterima menjadi karyawan di usia 48 tahun. Ia mendapat perlakuan buruk dan dilecehkan oleh atasannya karena disebut bodoh dan lamban. Karena emosi, ia minta berhenti. Ia tidak tahu harus kemana lagi untuk bertanya atas banyak kejadian buruk yang menimpa hidupnya. Saat keluar dari tempat itu ia melihat ada sebuah gereja kecil dan koster penunggu gereja sedang istirahat. Ia mengetuk pintu gerbang dan mengatakan maksud tujuannya untuk dapat berdoa.
Dia minta ijin masuk gereja dan minta petunjuk kepada koster itu bagaimana caranya berdoa di gereja karena dia bukan orang kristen. Ia pun bercerita garis besar perjalanan hidupnya yang berkali-kali mengalami sial. Hubungannya dengan tetangga tidak baik, isteri dan anaknya menderita karena ia kehilangan pekerjaan (PHK) di usia tua, ia direndahkan orang ditempat kerja, hubungan dengan saudara-saudaranya juga buruk dll. Koster sedikit memberi nasehat dengan bercerita hidupnya yang tidak lebih sejahtera dari orang tersebut. Tetapi ia tetap bersyukur kepada Tuhan dan bekerja melayani di gereja. Masalah doa dia hanya mampu menjawab ya dalam nama Yesus saja. Saran yang terakhir, orang tersebut kiranya tidak melupakan sedekah kepada anak yatim dan janda miskin sebab doa mereka sampai kepada Tuhan yang menyayangi mereka.
Kebenaran dan keadilan bukan sesuatu yang sulit untuk dapat kita wujudkan segera karena tidak perlu menunggu analisa berkepanjangan dari berbagai sudut pandang. Dari Kitab suci, perhatian terhadap janda dan anak yatim selalu diulang dari keluaran sampai dengan Yakobus hampir ada 40 (menurut Indeks pencarian). Tidakkah itu menunjukkan sesuatu yang kuat dari pesan moral dalam Alkitab dan sungguh menjadi kesenangan Allah bila mana kita mau melakukannya. (PAY)
“Keadilan itu lurus, jadi jika bertemu ketimpangan berikanlah agar menjadi seimbang”
