Bacaan: Ibrani 2 : 1 – 9 | Pujian: KJ. 38 : 1, 2
Nats: “Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus.” (Ayat 1)
Arus pantai merupakan hal yang cukup berbahaya, karena dapat menarik dan menenggelamkan sesuatu ke lautan yang lebih dalam. Ketika sebuah kapal merapat di tepi pantai, maka disitulah jangkar digunakan, supaya kapal itu tidak hanyut dibawa arus gelombang. Kalaupun ada arus gelombang atau angin, maka kapal itu hanya akan bergoyang, kapal tidak pernah beranjak dari tempatnya berlabuh. Situasi ini juga yang dialami oleh orang-orang Ibrani. Mereka mengalami arus informasi yang deras, khususnya berita tentang Yesus Kristus. Arus informasi tersebut di sisi yang lain membuat mereka menjauh dari Tuhan dan menenggelamkan mereka dalam kebinasaaan. Maka salah satu cara yang dapat dilakukan oleh orang percaya untuk menghadapi semuanya itu adalah mendasarkan hidup mereka pada Firman Tuhan.
Dalam kondisi tersebut, penulis surat Ibrani mengingatkan agar mereka memperhatikan, menaati dan terus mendasarkan hidup mereka pada Firman Tuhan, yang sudah mereka terima dan dengarkan. Dengan demikian mereka memiliki tambatan yang kuat agar tidak hanyut arus dan terombang-ambingkan gelombang yang tidak tentu arahnya. Jika tidak, mereka akan terbawa arus bahkan menyia-nyiakan keselamatan yang telah Tuhan anugerahkan. Konsekwensi yang akan meraka alami ketika mereka terbawa arus adalah tenggelam dalam kebinasaan. Jika firman Tuhan tidak ditaati, Tuhan akan mendatangkan balasan yang setimpal, apalagi jika mereka menyia-nyiakan keselamatan yang dianugrahkan Tuhan? Untuk itulah, orang-orang Ibrani perlu memperhatikaan, menaati, dan mendasarkan hidup mereka pada Firman Tuhan yang mereka terima dan dengarkan.
Arus kejahatan dunia sekarang ini semakin hari semakin deras, berbagai arus penyesatan bisa tampil dari segala arah. Mulai dari pertemanan, lingkungan, berbagai media, seperti bacaan, televisi, internet, dan sebagainya. Semuanya itu dapat menghantam orang percaya hingga membuat orang percaya terseret dan tenggelam di dalamnya. Untuk itu, kita dan keluarga kita perlu senantiasa berpegang teguh pada Firman Tuhan, sehingga arus dan badai persoalan apapun hanya akan membuat kita tergoncang, tetapi tidak sampai membuat kita terhempas. Iman kita mungkin tergoncang, tetapi kita tidak akan pernah beranjak dari iman kepada Tuhan Yesus, karena Firman Tuhan adalah jangkar bagi kehidupan kita. Amin. [YHS].
“Kalau kapal tidak memiliki jangkar, kapal akan hanyut menuju bencana.”