Bacaan : Yosua 4 : 1 – 24 | Pujian : KJ. 401
Nats: “Supaya semua bangsa di bumi tahu, bahwa kuat tangan TUHAN, dan supaya mereka selalu takut kepada TUHAN, Allahmu.” (Ay. 24)
Pada situs-situs bersejarah, biasanya ditemukan prasasti. Prasasti menurut KBBI adalah piagam atau dokumen yang ditulis pada bahan yang keras dan tahan lama. Dengan adanya prasasti-prasasti itu, kita bisa mengetahui tentang peristiwa yang terjadi, budaya yang ada saat itu, termasuk tokoh-tokoh yang ada pada peristiwa tersebut. Prasasti dianggap sebagai sumber paling penting karena mampu memberikan informasi dan kronologis suatu peristiwa lebih jelas. Sebagai contoh Prasasti Waringin Pitu (1447 M). Prasasti ini berasal dari kerajaan Majapahit yang berisikan tentang tata negara atau pemerintahan Majapahit yang memiliki 14 kerajaan bawahan yang dipimpin oleh Bhre.
Pada saat menyeberang sungai Yordan, Yosua mendapat perintah dari Tuhan agar membawa 12 batu dari tengah-tengah sungai Yordan dari tempat berjejak para imam pembawa tabut untuk dibawa ke seberang (ayat 3). Batu-batu itu akan menjadi prasasti yang mengingatkan orang Israel akan penyertaan Tuhan dalam kehidupan mereka. 12 batu itu mengingatkan bahwa Tuhanlah yang membawa orang-orang Israel menyeberangi sungai Yordan dan bagaimana air sungai Yordan berhenti mengalir saat para imam pengangkat tabut masuk ke sungai Yordan sehingga orang Israel dapat menyeberang di tanah yang kering (ayat 7). Peristiwa ini mengingatkan kepada peristiwa Laut Teberau pada jaman Musa, dimana orang Israel bisa menyeberang Laut Teberau yang kering sampai ke seberang. Hal ini menunjukkan penyertaan Tuhan kepada bangsa Israel mulai dari awal pembebasan (peristiwa Teberau) sampai dengan akhir pembebasan dan mereka bisa memasuki tanah perjanjian (peristiwa Yordan). Dengan adanya 12 batu peringatan yang dibawa dari sungai Yordan itu akan terus mengingatkan orang Israel untuk taat kepada Tuhan yang senantiasa menyertai dan menolong mereka. Juga sebagai saksi bagi bangsa-bangsa lain bagaimana Tuhan senantiasa menyertai bangsa Israel.
Ada banyak bentuk penyertaan dan pertolongan Tuhan dalam kehidupan kita sebagai umat-Nya. Mungkin semua itu tidak bisa kita tuliskan dalam batu prasasti karena banyaknya. Tetapi biarlah kisah penyertaan dan pertolongan Tuhan dalam hidup kita akan terus kita bagikan kepada sesama melalui perbuatan baik kita sebagai prasasti yang hidup dan bisa dirasakan secara nyata. (cha)
“Pertolongan-Mu begitu ajaib”