Bacaan : Kejadian 8 : 1 – 19 | Pujian : KJ. 424
Nats: “Lalu keluarlah Nuh bersama-sama dengan anak-anaknya dan isterinya dan isteri anak-anaknya.” (Ay. 18)
Ketika kita membaca kisah Nuh dari awal, saat Nuh diperintah Tuhan untuk membuat bahtera, Nuh melakukan dengan ketaatan. Walaupun kita tahu bahwa banyak orang yang menghina dan mencibir Nuh karna membuat bahtera padahal jauh dari laut . Ketika terjadi air bah, Nuh dan keluarganya diperintahkan Tuhan untuk masuk dalam bahtera, Nuh menaat perintah Allah. Sampai pada cerita ketika bahtera itu terdapar di gunung Ararat dan Nuh keluar dari bahtera itu, langkah pertama yang dilakukan Nuh adalah membuat sebuah mesbah penyembahan kepada Tuhan. Dari semua kisah Nuh ini hanya satu kata yang terucap “amazing”. Saat Nuh diperintah untuk membuat kapal, Nuh tidak pernah tahu kalau akan terjadi air bah yang menenggelamkan seluruh bumi. Ketika air bah sudah surut Nuh juga tidak tahu apa yang akan terjadi dengan dirinya dan keluarganya. Semua yang dilakukan Nuh yang keliatan tidak masuk akal dan itu dilakukan dalam ketaatannya, Nuh sungguh sangat luar biasa.
Dari kisah kehidupan Nuh, apa yang dilakukan Nuh semua seperti tidak masuk akal tetapi Nuh tetap menaati semua perintah Allah. Ada satu kekuatan iman yang sangat luar biasa dari Nuh, di saat banyak orang hidup tidak taat pada Tuhan, justru Nuh memilih untuk hidup taat. Di saat air bah sudah reda, Nuh mulai dengan kehidupan yang baru walaupun harus kehilangan banyak teman dan harta.
Di jaman milenial ini memungkinkan manusia untuk melakukan apa saja termasuk hal- hal yang tidak berkenan dihadapan Tuhan. Tetapi sebagai anak- anak Tuhan kita harus memiliki kehidupan yang berbeda dengan dunia ini seperti apa yang dilakukan Nuh pada jamannya. Semua harus kita mulai dengan ketaatan untuk melakukan perintah Tuhan. Beranikah kita mengambil langkah seperti Nuh? Milikilah hidup yang penuh harapan karena saat ini Tuhan sedang membuat rencana besar atas hidup kita, percayalah! (EBH)
“Hidup di dalam ketaatan kepada Allah mendatangkan keselamatan”