Hidup Mengandalkan Tuhan Pancaran Air Hidup 18 Mei 2024

18 May 2024

Bacaan: Mazmur 33 : 12 – 22  |  Pujian: KJ. 440
Nats: “Sesungguhnya, mata TUHAN tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya, untuk melepaskan jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.” (Ayat 18-19)

Apakah yang saudara andalkan dalam hidup ini? Apakah kekayaan? Jabatan? Ataukah kemampuan saudara? Apapun jawabannya, pastilah hal tersebut yang membuat kita merasa damai sejahtera menjalani hidup di dunia ini. Sehingga jika apa yang diandalkan dalam hidup ini hilang atau musnah, maka hidup ini akan menjadi hampa bahkan terasa hancur. Ibarat dalam cerita film, seorang lakon yang kehilangan jurus andalannya pasti akan kalah dan mudah untuk ditaklukkan oleh musuhnya. Maka, wajar apabila apa yang menjadi andalan kita dalam hidup ini menjadi sesuatu yang sangat penting untuk terus dijaga dan dipertahankan supaya tidak hilang dari hidup kita.

Pemazmur dalam bacaan kita saat ini mengingatkan tentang hidup yang mengandalkan Tuhan. Sang Pemazmur mengungkapkan betapa besar kasih setia Allah kepada orang-orang yang takut akan Dia. Oleh karena kuasa-Nya, manusia mendapat kelegaan dan pemeliharaan yang sejati. Bagi pemazmur, tidak ada yang lebih hebat dalam hidup ini selain kekuatan dan kuasa dari Tuhan. Baginya, seorang raja tidak akan selamat oleh karena kuasanya, seorang pahlawan tidak akan tertolong oleh besar kekuatannya. Hal ini menunjukkan bahwa manusia tidak dapat hidup hanya dengan mengandalkan kekuatan dirinya sendiri. Sebab, mengandalkan hal-hal yang demikian hanya menjadi kesia-siaan saja. Pada akhirnya yang mampu menopang keberlangsungan hidup manusia adalah kasih setia Tuhan Allah.

Jika kita ditanya kembali tentang apa yang kita andalkan dalam hidup ini? Jawablah: Tuhan! Hidup mengandalkan Tuhan adalah cara terbaik dalam menjalani hidup. Sebab, sehebat apapun kita, sekuat apapun kemampuan kita, dan sebanyak apapun kepemilikan kita, itu semua tidak dapat memberikan sukacita dan damai yang abadi. Hal-hal duniawi itu dapat hilang dan musnah sewaktu-waktu. Akan tetapi, kasih setia Allah tidak akan pernah hilang dari hidup kita. Untuk itu, marilah dalam menjalani hidup ini, janganlah kita hanya mengandalkan kemampuan dan kekuatan diri sendiri, tetapi marilah kita senantiasa mengandalkan dan berharap pada kasih setia Tuhan Allah. Amin. [DAR].

“Tuhan penolong dan perisai kita.”

Renungan Harian

Renungan Harian Anak