Bacaan: Matius 10 : 1 – 8 | Pujian: KJ. 424 : 2
Nats: “Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat.” (Ayat 7)
Orang tua selalu memiliki petuah dan nasihat untuk anaknya. Hal ini bertujuan supaya anaknya tersebut dapat menjadi orang yang sukses dan berguna untuk sesamanya. Pesan orang tua tersebut, tak jarang sulit untuk dilakukan oleh si anak, mengingat banyaknya tantangan yang menggiurkan dan menggoyahkan sikap yang benar. Apalagi ketidaktahuan akan masa yang mendatang, sehingga tak jarang membuat seseorang menyepelekan pesan tersebut.
Petuah dan nasihat juga disampaikan oleh Tuhan Yesus sebagai kendali kehidupan. Ia berpesan kepada para murid-Nya untuk melanjutkan misi-Nya: menjadi saksi Kristus mewartakan kabar baik, memberikan kesembuhan bagi yang sakit, dan menguatkan mereka yang lemah. Disini Tuhan Yesus menugaskan para murid bukan hanya untuk melakukan sebuah pengajaran saja, tetapi juga meneladani pola pelayanan-Nya dan menyatakan kasih Allah seperti yang dilakukan-Nya sebagai suatu tindakan nyata. Tuhan Yesus mengutus para murid-Nya dengan bekal kuasa untuk memberitakan bahwa Kerajaan Allah sudah dekat. Para murid melakukan perintah Tuhan Yesus, menyatakan pertolongan Allah bagi banyak orang. Mereka diutus pergi kepada orang Yahudi dan bukan orang Samaria dengan tujuan untuk menggenapi janji Mesias bagi mereka.
Kabar sukacita akan keselamatan tentunya berlaku bagi seluruh bangsa. Siapapun yang telah menerima kabar tersebut, memiliki tugas menyampaikan kepada yang lain agar mereka juga mengalami sukacita dan keselamatan dalam Yesus Kristus. Untuk itu kehadiran Tuhan Yesus bukan semata-mata untuk bekerja seorang diri, tetapi Ia mengutus kita sebagai umat-Nya untuk turut dalam karya keselamatan yang dijanjikan Allah bagi siapapun, tanpa memandang suku bangsa, budaya, bahkan strata sosial manusia. Oleh karena itu, kita yang telah dibekali oleh kemampuan apapun, janganlah kita menyimpannya untuk diri kita sendiri, namun itu adalah bekal bagi kita untuk melanjutkan sebuah misi karya Allah di tengah kehidupan kita. Mungkin kita akan menemukan kesulitan dan jenuh melakukannya, tetapi percayalah bahwa Tuhan akan memampukan kita jika kita sungguh-sungguh melakukan tugas kita sepenuh hati. Amin. [SWS].
“Kerja buat Tuhan, selalu manise”