Tidak Memandang Muka Renungan Harian 18 Februari 2020

18 February 2020

Bacaan : Yakobus 2 : 1 – 13    I   Pujian :  KJ. 255 : 1, 2
Nats:
“ … janganlah iman itu kamu amalkan dengan memandang muka. Tetapi, jikalau kamu memandang muka, kamu berbuat dosa, dan oleh hukum itu menjadi nyata, bahwa kamu melakukan pelanggaran” (Ay. 1b dan 19)

Syair Kidung Ria 25 : Yesus cinta segala bangsa, s’gala bangsa di dunia. Hitam putih kuning merah, semua harga indah, nanti t’rima kes’lamatan slamanya. Syair lagu ini berisi pengajaran iman bahwa Yesus mencintai segala bangsa di dunia, Yesus tidak memandang muka.

Memandang muka artinya memberikan perhatian khusus terhadap orang tertentu karena kekayaan, busana atau kedudukan mereka. Pengamalan iman secara demikian salah, karena :

  1. Hal ini tidak menyenangkan Allah yang tidak pernah memandang penampilan lahiriah tetapi hati orang. (1 Sam 16:7)
  2. Sikap semacam ini tidak didorong oleh kasih yang murni untuk semua orang (ay. 8). Mengagumi kedudukan sosial adalah dosa terhadap hukum kasih.
  3. Sikap ini menjadikan kita “hakim dengan pikiran yang jahat” (ay. 4); daripada menghormati “Tuhan kita yang mulia” dan menerima orang berdasarkan iman mereka kepada Kristus, kita dengan tidak adil menunjukkan sikap memihak orang kaya atau orang berkedudukan dengan motivasi yang jahat untuk memperoleh keuntungan.

Sebagai orang yang beriman kita harus berbicara dan bertindak dari sudut pandangan orang yang akan dihakimi oleh Allah dan “hukum yang memerdekakan”, yaitu hukum dan kasih Allah yang dicurahkan ke dalam hati kita oleh Roh Allah. Allah akan menghukum semua orang yang pilih kasih, karena (sekali lagi kami tegaskan) sikap itu melanggar hukum kasih.

Baik sadar atau tidak, kita sering masih pilih kasih atau memandang muka dalam mengamalkan iman kita. Baiklah kita terus memohon pertolongan kuasa Roh Kudus, supaya dimampukan untuk bersikap, berkata dan berbuat meneladani Yesus kita yang mencintai segala bangsa dan tidak memandang muka serta tidak pilih kasih. Semua ini merupakan wujud kesetiaan kita kepada Kristus, yang akan menuntun kita pada hidup kudus. Amin (SS).

“Mengasihi tanpa memandang muka, itulah gambaran hidup orang percaya”

 

Renungan Harian

Renungan Harian Anak