Dipanggil Untuk Setia Renungan Harian 18 Desember 2020

18 December 2020

Bacaan : Ibrani 1 : 5 – 14 | Pujian : KJ. 446
Nats: “Bukankah mereka semua adalah roh-roh yang melayani, yang diutus untuk melayani mereka yang harus memperoleh keselamatan?” (Ay. 14)

Sebuah pertanyaan pernah dilontarkan kepada Ibu Teresa, demikian : “Anda telah melayani kaum miskin di Kalkuta, India. Tetapi tahukah jika masih ada jauh lebih banyak orang yang miskin dan terabaikan? Apakah anda tidak merasa gagal?”. Ibu Teresa menjawab : “Aku tidak dipanggil untuk berhasil, tetapi aku dipanggil untuk setia”. Pemahaman ini menunjukkan bahwa setiap pelayan Tuhan dipanggil untuk setia. Melakukan tugas pelayanannya dengan penuh komitmen dan tanggung jawab. Semampunya bukan semaunya. Itulah yang diteladankan Yesus.

Penulis surat Ibrani menyatakan bahwa Yesus Anak Allah, Ia lebih tinggi daripada malaikat-malaikat. Yang kepada-Nya Allah memberikan kuasa untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Yang kelahiran-Nya dinantikan seluruh bangsa dan nama-Nya kudus tiada tara. Ia bukan hanya ingin kita meneladani-Nya saja, tetapi Ia juga menyatakan Roh Kudus-Nya atas kita. Bukan hanya malaikat saja yang dipanggilnya untuk melayani dan menyatakan keselamatan Allah. Melainkan kita sebagai anak-Nya pun turut memiliki peran serta. Kesetiaan dan kesiapan kitalah yang penting saat ini.

Jadi dengan apakah kita menunjukan kesetiaan itu? Tentu saja dengan menjaga iman kita kepada-Nya. Melalui firman Tuhan, kita diberi-Nya petunjuk “Kasihilah”. Wujud kasih itulah yang harus kita nyatakan dalam kehidupan. Tuhan telah mendemontrasikan kesetiaan-Nya kepada kita, bahkan ketika manusia melupakan-Nya. Untuk itulah Allah mengutus Putera-Nya bukan tanpa sebab dan Yesus menggenapi kehendak Bapa-Nya dengan penuh setia. Demikian dengan kita yang telah dipanggil-Nya untuk terlibat dalam menyatakan karya keselamatan-Nya. Sudahkah kita menjawab panggilan itu dengan setia pula? Yesus setia dengan kehendak Bapa. Ibu Teresa setia dengan panggilannya. Marilah kita melakukannya juga. Karena kita pun “dipanggil untuk setia”. (vie).

 Mari kita katakan: “Aku tidak dipanggil untuk berhasil, tetapi aku dipanggil untuk setia”

Renungan Harian

Renungan Harian Anak