Bacaan : Galatia 1 : 6 – 12 | Pujian : KJ. 351 : 1, 2
Nats: “Sebab aku menegaskan kepadamu, saudara-saudaraku, bahwa Injil yang kuberitakan itu bukanlah injil manusia. Karena aku bukan menerimanya dari manusia, dan bukan manusia yang mengajarkannya kepadaku, tetapi aku menerimanya oleh penyataan Yesus Kristus.”(Ay. 11-12)
Di jaman yang semakin modern ini dengan semakin berkembangnya teknologi, semakin banyak barang-barang yang dipalsukan. Tidak hanya uang yang dibuat palsu tetapi juga handphone, sepatu, tas dan lain sebagainya, sering kali dibuat dengan mengatasnamakan suatu merek tertentu tetapi ternyata palsu. Sekarang malah barang-barang yang sejatinya palsu atau jiplakan seringkali disebut dengan barang KW. Tetapi sejatinya barang yang disebut KW tetaplah masuk dalam deretan barang palsu karena masih ada yang ori dibalik yang KW.
Dalam bacaan kita pada hari ini rasul Paulus nampaknya dibuat heran dan geram dengan adanya ajaran palsu yang kemudian banyak menyesatkan jemaat di Galatia. Paulus dari nada bicaranya nampak keheranan, “Mengapa jemaat di Galatia yang sudah dipanggil oleh kasih karunia malah berbalik mempercayai injil yang palsu itu?” Paulus bahkan menegaskan bahwa orang yang dengan sengaja memberitakan injil yang palsu pasti akan dihukum oleh Allah. Dalam hal ini sebenarnya rasul Paulus ingin menegaskan bahwa yang memberitakan saja akan mendapat malapetaka lebih-lebih yang kemudian mempercayai injil palsu itu.
Apa yang dilakukan Rasul Paulus bukan untuk memegahkan diri tetapi memang untuk menegaskan bahwa mereka yang sudah pernah percaya kepada Kristus janganlah berbalik mempercayai injil yang nyatanya palsu. Dalam kehidupan kita pun, kita punya peluang untuk jatuh dalam keyakinan yang menggoyahkan kita. Ada banyak pengajaran-pengajaran palsu yang dapat menjerumuskan kita pada kesesatan. Kita harus waspada dan menjaga iman kita agar kita tidak tersesat oleh rupa-rupa ajaran palsu itu. Mari tetap kuat berpegang pada keyakinan bahwa Injil Kristus ialah satu-satunya kabar baik yang patut untuk kita percayai dan kita yakini kebenarannya. (ASN).
“Yang palsu memang sering menggoda, tetapi yang asli jangan ditanya mutunya sudah pasti terjamin”