Bacaan: Keluaran 33: 1 – 6 | Pujian: KJ. 355:1, 3
Nats: “Oleh sebab itu, tanggalkanlah perhiasanmu, maka Aku akan melihat, apa yang akan Kulakukan kepadamu.” (Ayat 5c).
Pada perayaan tahun baru 1929, tim University of California di Barkeley bermain sepak bola melawan Georgia Tech dalam pertandingan Rose Bowl. Roy Riegels, salah seorang pemain pertahanan tim University of California, berhasil menguasai bola yang tak tertangkap oleh tim Georgia Tech. Secepat kilat ia berbalik dan berlari sejauh 59 meter, tetapi ke arah yang salah! Untungnya, salah seorang rekan se–tim Riegels berhasil merebut bolanya sesaat sebelum ia mencapai garis gol yang keliru. Pada permainan berikutnya, tim Georgia Tech kembali mencetak gol dan menang. Sejak saat itu Riegels mendapat julukan “Riegels si salah arah!”
Kegagalan dan salah arah pernah dialami oleh bangsa Israel. Ketika bangsa Israel mulai bosan menanti penyataan Allah, mereka membuat lembu emas untuk mereka sembah. Melihat apa yang dilakukan bangsa Israel, Allah marah, Allah menyebut mereka sebagai umat yang tegar tengkuk. Salah arah yang dialami oleh bangsa Israel ini membuat mereka gagal menjaga ketaatan kepada Allah. Dalam rangka memulihkan keadaan, mereka diminta untuk berkabung dan menanggalkan perhiasan mereka, supaya Allah melihat kesungguhan hati mereka. Dengan berusaha menjadi yang lebih baik, kembali ke arah yang ditunjukkan Allah, maka bangsa Israel mendapat pengharapan baru dari Allah.
Dalam kehidupan ini, kita pasti juga pernah mengalami kegagalan, salah arah, dan bahkan berbuat dosa kepada Tuhan. Kesalahan yang kita lakukan mungkin saja sudah lama kita perbuat, dan kita merasa mengalami kebuntuan. Hari ini, Tuhan memberi kesempatan kepada kita untuk memulihkan keadaan kita dengan Dia. Tuhan mengingatkan kita, supaya jangan melangkah terlalu jauh lagi dari-Nya. Tuhan memanggil kita untuk kembali dan menyesali segala dosa kita. Mari kita kembali mendekat kepada Tuhan, niscaya kita akan menemukan damai sejahtera dan ketenangan dalam hidup kita. Amin. [FNS].
“Dalam kehangatan bersama Tuhan, kita mendapatkan kelegaan.”