Dendam Membawa Celaka Pancaran Air Hidup 14 Juli 2024

14 July 2024

Bacaan: Markus 6 : 14 – 29  |  Pujian: KJ. 356 : 1, 2
Nats: “Karena itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes dan ingin membunuh dia, tetapi tidak dapat, …” (Ayat 19)

Ghibah adalah tindakan membicarakan kejelekan atau kekurangan orang lain ketika orang tersebut tidak ada depan kita. Dalam bahasa Indonesia, ghibah biasa disebut dengan menggunjing atau gosip. Tak jarang kita mudah menemukan orang yang senang ghibah, entah karena dia tidak suka, benci, kecewa kepada seseorang atau memiliki dendam pribadi kepada orang tersebut. Seseorang yang senang ghibah dengan mudahnya dia menjatuhkan orang lain yang pernah menyakit hatinya. Akibatnya orang lain yang mendengar cerita kejelekan orang tersebut, mereka akan ikut membenci dan menjelek-jelekan orang itu juga. Sungguh hal ini dapat merusak kehidupan persekutuan di jemaat manakala ada warga jemaat yang senang melakukan ghibah dalam gereja.

Bacaan kita pada hari ini bercerita tentang Herodias yang memiliki dendam terhadap Yohanes Pembaptis karena perkataan Yohanes Pembaptis yang menyakiti hatinya. Yohanes Pembaptis pernah menegor Herodes, “Tidak halal engkau mengambil istri saudaramu!” (Ay. 18). Teguran Yohanes Pembaptis ini membuat Herodias menaruh dendam yang dalam kepada Yohanes dan bermaksud membunuhnya (Ay. 19). Maka saat Herodes ulang tahun, Herodias meminta anaknya tampil menari di hadapan para pembesar dan perwira negeri. Manakala Herodes hendak mengabulkan keinginan anaknya itu, Herodias membisikkan kepada anaknya itu untuk meminta kepala Yohanes Pembaptis. Maka dipenggallah kepala Yohanes Pembaptis dan matilah dia. Oleh karena dendam, Herodias melakukan segala cara untuk membunuh Yohanes Pembaptis.

Harus kita sadari hidup bersama dengan orang lain yang berbeda, seringkali menyebabkan kesalahpahaman, perbedaan pendapat yang dapat menyebabkan sakit hati bahkan dendam. Pada pekan wanita ini, kita semua khususnya para wanita GKJW diajak untuk tidak menjadi seorang pendendam. Mungkin kita terluka, tersakit oleh orang lain, namun ingatlah jangan sampai kita mendendam dan membalaskan rasa kecewa, amarah, sakit hati kita dengan menjelek-jelekkan orang tersebut di depan orang lain. Mari kita menjadi bijaksana, menjadi pribadi pengampun, yang mendoakan orang yang telah melukai atau menyakit kita. Janganlah mendendam sebab dendam hanya akan membawa celaka dan tidak ada damai sejahtera di hati kita. Amin. [AR].

“Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam sebelum padam amarahmu.” (Ef. 4:26)

Renungan Harian

Renungan Harian Anak