Mau Berubah Pancaran Air Hidup 14 Februari 2024

14 February 2024

Bacaan: Yoel 2 : 1 – 2, 12 – 17 | Pujian: KJ. 383 : 1, 3
Nats: “Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada TUHAN, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Ia menyesal atas malapetaka yang hendak didatangkan-Nya.” (Ayat 13)

Di tangan seorang pengrajin seni ukir kayu, kayu yang biasa-biasa saja dapat dibentuk menjadi sebuah patung kayu beraneka ragam bentuk. Ada yang dibuat menyerupai burung Garuda, seorang penari, bunga atau bentuk ukiran yang lain. Pengrajin ini mampu mengubah kayu biasa menjadi sebuah karya seni yang luar biasa dan memiliki nilai yang tinggi. Itulah juga gambaran manusia yang ada di tangan Allah. Manusia yang mau dibentuk oleh Allah menjadi manusia yang berharga dan bernilai. Persoalannya seringkali manusia mengeraskan hati dan tidak mau berubah. Manusia seringkali lebih senang mengandalkan kemampuan dan kekuatan dirinya sendiri dari pada berserah diri kepada Allah.

Nabi Yoel diutus Tuhan untuk menubuatkan tentang hari Tuhan, hari dimana Tuhan menghukum bangsa-bangsa termasuk bangsa Israel di dalamnya. Sebagaimana belalang memakan habis semua tanaman, demikian akan dilenyapkan semua orang yang melawan Tuhan. Untuk itulah, Yoel meminta agar bangsa Israel bertobat. Mereka diminta untuk meratap, berkabung, dan berpuasa sebagai bagian dari pertobatan mereka. Ratapan, penyesalan, dan puasa harus diikuti dengan perubahan hati. Hati mereka yang semula melawan Allah harus berbalik menjadi hati yang mendekat dan mencintai Allah. Kesemuanya itu oleh karena, Allah itu pengasih dan penyayang, panjang sabar, dan berlimpah kasih setia (Ay. 13). Kuasa Tuhan dinyatakan melalui penghukuman, tetapi kasih-Nya dinyatakan melalui pengampunan dan kemurahan-Nya memanggil kembali umat-Nya.

Hari ini adalah hari Rabu Abu. Rabu Abu adalah awal bagi kita memasuki masa pra Paskah. Adalah baik bagi kita mengawali masa Pra Paskah pada Rabu Abu ini dengan pertobatan. Artinya kita mau berubah, dari kita yang jahat dan cemar menjadi pribadi yang setia dan benar di hadapan Tuhan. Kita yang dulu penuh amarah dan dendam berubah menjadi kita yang ramah dan penuh kasih. Mari kita jadikan Rabu Abu saat ini sebagai landasan perjalanan hidup kita melangkah ke arah kebaikan dan kebenaran. Kita mau berubah, hidup seturut dengan kehendak Allah. Tuhan menolong dan memampukan kita berubah menuju kebenaran. Amin. [AR].

“Ya Roh Kudus mampukan aku berubah menjadi baik dan benar!”

Renungan Harian

Renungan Harian Anak