Disrupsi “Religiositas Digital” Renungan Harian 14 April 2020

14 April 2020

Bacaan  : Kolose 3 : 5 – 11 |  Pujian  : KJ. 343
Nats
: “… telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya, …”  (Ay. 10)

Himbauan! “Pada saat ibadah, tolong yang membawa HP dimatikan, di-silent mode”. Disrupsi (disruption) dipopulerkan oleh Clayton Christensen sebagai kelanjutan tradisi berpikir. Disrupsi dipahami sebagai terjadinya perubahan kehidupan secara mendasar atau fundamental. Disrupsi ini terjadi karena evolusi teknologi informasi digital yang menyasar kehidupan manusia. Teknologi informasi yang mengubah hampir semua tatanan kehidupan, termasuk terkait akses barang/jasa. Tidak hanya sektor transportasi dan ekonomi yang mengalami perubahan pesat akibat perkembangan teknologi informasi, akan tetapi juga menyangkut kehidupan spiritual religius. Lantas, harus bagaimanakah kita?

Paulus mengingatkan kepada orang Kristen untuk memperhatikan dua hal. Pertama, menanggalkan perbuatan-perbuatan berkenaan dengan keduniawian dan berkaitan dengan manusia lama (ay. 5, 8). Kedua, terus menerus memperbaharui diri dengan pengetahuan yang benar akan Kristus (ay. 10). Jelas, Paulus mengajak orang-orang Kristen terbuka terhadap berbagai pengetahuan dalam konteks pemikiran manusia, dimana pengetahuan tersebut harus digunakan untuk memahami Kristus. Artinya, manusia pasti mengalami pembaharuan diri atau perubahan dan perubahan tersebut harus berdampak sampai pada bentuk pembaharuan iman kita kepada Tuhan. Jangan sampai Tuhan terlupakan pada saat arus pesat perubahan peradaban manusia!

Demikian pula era disrupsi yang fenomenal ketika aktifitas manusia tergeser dari dunia nyata ke dunia maya. Gereja, masyarakat, keluarga yang didalamnya adalah orang-orang percaya, pasti mengalami disrupsi. Orang Kristen tidak punya pilihan sehingga harus berbenah memperbaharui dirinya, beradaptasi dan menjawab tantangan iman di era disrupsi. Bagi orang Kristen yang tidak mau ikut atau menolak perubahan yang begitu cepat? Jelas akan tertinggal dan cepat-lambat pasti akan mengikuti. Berbagai aplikasi digital untuk menguatkan iman seperti Alkitab, kisah-kisah inspiratif para tokoh iman, renungan anak, pemuda dan dewasa, musik Gereja, doa, pelayanan konseling, dlsb kiranya dapat kita manfaatkan sebaik-baiknya dengan efektif dan efisien untuk terus memperbaharui iman kita. Amin (BK)

 “Dunia terus berubah, demikian halnya semua yang hidup, karena perubahan adalah kekal, marilah setiap hari kita memperbaharui diri”

Renungan Harian

Renungan Harian Anak