Bacaan: Yeremia 31 : 1 – 6 | Pujian: KJ. 257 : 1, 2
Nats: “Aku akan membangun engkau kembali, dan engkau dibangun, hai Anak dara Israel!” (Ayat 4)
Kata renovasi menurut KBBI berarti pembaruan atau penyempurnaan sebuah bangunan, dan lain sebagainya. Renovasi biasanya dilakukan karena adanya kerusakan atau diperlukan adanya perluasan bangunan. Misalnya, sebuah jemaat melakukan renovasi gedung gereja, karena usia gedung gereja tersebut sudah tua. Gereja perlu diperbaiki dan diperluas agar jemaat yang datang ke gereja dapat beribadah dengan nyaman dan tenang. Oleh karena itu, warga jemaat saling bahu membahu, ikut serta merenovasi gereja mereka yang sudah tua. Ada yang mempersembahkan uang dan material bangunan seperti semen, pasir, batu, kayu, besi untuk renovasi gereja. Ada pula yang mempersembahkan tenaga, dengan cara bergotong royong agar renovasi gereja segera selesai. Dengan semangat kebersamaan dan kesadaran bahwa gereja adalah miliki bersama, maka proses renovasi gereja dapat berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan rencana.
Tuhan Allah melalui Yeremia berkenan untuk memulihkan keadaan Yehuda, setelah menjalani hukuman di tanah pembuangan Babel. Dalam perikop bacaan kita, ada janji Allah yang dinyatakan kepada Yehuda, yaitu: Allah akan membangunkan tempat tinggal bagi mereka setelah kembali ke Yerusalem (Ay. 4). Ladang dan kebun yang menjadi sumber pangan mereka akan dipulihkan (Ay. 5). Penjaga yang dahulu meneriakkan kedatangan musuh, kini menyerukan panggilan beribadah (Ay. 6). Bangsa Yehuda yang tercerai berai akan disatukan kembali (Ay. 8). Ratapan dan tangisan akan digantikan sukacita dan sorak-sorai (Ay. 7). Bait Allah yang hancur akan dibangun kembali (Ay.6). Allah memulai kembali relasinya dengan Yehuda (Ay. 9). Semua itu diperbuat Allah untuk menunjukkan kasih-Nya kepada bangsa Yehuda yang dikasihi-Nya.
Di bulan pembangunan ini, renovasi yang dilakukan oleh gereja, semestinya tidak hanya renovasi gedungnya saja, tetapi juga renovasi rohani warganya juga. Renovasi rohani ini mengajak semua warga jemaat untuk memperbarui dan memperbaiki hidup mereka. Kita mulai dari perbaikan diri kita masing-masing, kita bertekad untuk berdoa, beribadah, dan memuliakan Tuhan dalam laku hidup kita. Mari kita memperbaiki diri, merenovasi gereja, yaitu kehidupan persekutuan jemaat yang mengarah pada kebaikan dan ketaatan pada Tuhan Allah, Sang Kepala Gereja kita. Amin. [AR].
“Renovasi gereja dimulai dari kesediaan menjawab panggilan Tuhan dan melakukan kehendak-Nya.”