Bacaan : Kisah Para Rasul 14 : 19 – 28 | Pujian : KJ. 438 : 1 – 4
Nats: “… mereka menguatkan hati murid-murid itu dan menasehati mereka supaya mereka bertekun di dalam iman, dan mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara.” (Ay. 22)
Menjalani pelayanan dengan penuh semangat adalah salah satu hal yang diidamkan oleh banyak orang yang terlibat dalam pelayanan. Hanya sayangnya, untuk mewujudkan hal tersebut bukanlah perkara yang mudah, apalagi ketika menemui banyak tantangan. Terkadang tantangan-tantangan yang ditemui justru melemahkan semangat itu. Akibatnya, beberapa orang memilih untuk tidak melanjutkan pelayanannya atau tidak mau menjalankan pelayanannya dengan maksimal. Memang melayani Tuhan bukanlah hal yang mudah, karena kadang harus jatuh bangun dalam menghadapi tantangan yang ada.
Kisah Paulus dan Barnabas dalam perjalanan yang pertamanya memberitakan Injil dapat kita jadikan contoh yang baik. Dalam perjalanan pelayannya, Paulus dan Barnabas menghadapi tantangan. Salah satu tantangan yang mereka hadapi datang dari orang-orang Yahudi yang tinggal di Antiokhia dan Ikonium. Mereka menolak pemberitaan Paulus dan Barnabas, bahkan mereka membentuk suatu gerakan untuk menyiksa dan melempari Paulus dan Barnabas dengan batu. Akan tetapi Paulus dan Barnabas tidak takut, mereka tetap mewartakan Injil dengan berani, karena mereka percaya kepada Tuhan (ay. 3). Oleh sebab itulah, ketika kedua rasul itu menyelesaikan perjalanan pelayanannya yang pertama, keduanya dapat menguatkan hati dan menasehati murid-murid yang lain agar selalu bertekun dalam iman dan tetap setia di tengah tantangan yang ada. Paulus mengungkapkan untuk masuk dalam Kerajaan Allah setiap orang harus mengalami banyak sengsara (ay. 22). Sekalipun demikian, penyertaan Allah selalu nyata dirasakan dan dialami, hingga pada akhirnya mereka mampu melaksanakan tugas dan berhasil.
Sebagai gereja yang hadir di tengah masyarakat dan bangsa, kita menghadapi berbagai tantangan pelayanan yang tidak mudah. Dibutuhkan keberanian, ketekunan dan kesetiaan. Godaan, bujukan, tindakkan kekerasan dapat saja muncul. Mari balajar dari Paulus dan Barnabas, saat menghadapi tantangan mereka percaya kepada Tuhan. Jangan pernah patah semangat ataupun takut menghadapi tantangan. Seperti Tuhan menyertai Paulus dan Barnabas, demikian juga Ia menyertai kita. (YHS)
”Jangan takut pada apapun, cukup percaya dan jalani semua dengan Tuhan”