Ati-Ati, Bos! Pancaran Air Hidup 12 Maret 2024

12 March 2024

Bacaan: 1 Korintus 10 : 6 – 13 | Pujian: KJ. 440
Nats: “Sebab itu siapa yang menyangka bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!” (Ayat 12)

Dalam sebuah perjalanan menuju rumah, pada titik tertentu terdapat pekerjaan perbaikan jalan. Di sana ada seorang penjaga yang mengatakan, “Ati-ati, bos!”. Penjaga tersebut bermaksud mengingatkan agar para pengguna jalan berhati-hati dalam mengendarai kendaraannya karena jalan itu sulit dilalui. Akan tetapi sopir kendaraan yang saya naiki merasa dirinya sudah terbiasa melewati jalan tersebut, maka ia mengendarai kendaraannya dengan penuh percaya diri. Sementara saat itu, salah seorang penumpang mengingatkan, “Hati-hati pak sopir, di samping kiri ada banyak besi.” Tak lama berselang, besi yang berjajar-jajar itu mengenai mobil, maka tergoreslah mobil itu. Tampak garis lurus nan panjang pada bagian badan mobil itu.

Nampaknya pada saat itu, jemaat di Korintus sangat percaya diri. Hal inilah yang menjadikan mereka merasa tahu dan bisa mengatasi segalanya. Akan tetapi, kenyataannya mereka seperti bangsa Israel yang jatuh dalam kesalahan berkali-kali. Bangsa Israel sudah melihat Allah dalam wujud tiang awan dan api, tetapi tingkah laku mereka seringkali menyimpang dari kehendak Allah dan menjadikan mereka jatuh berulang kali. Belajar dari pengalaman bangsa Israel dan sikap jemaat di Korintus, rasul Paulus mengingatkan jemaat Korintus agar mereka berhati-hati dalam menjalani hidup, supaya mereka jangan jatuh dalam pencobaan. Paulus juga mengingatkan mereka agar pengalaman hidup bangsa Israel dijadikan sebagai peringatan.

Ketika kita diperhadapkan pada cobaan dan tantangan hidup, terkadang kita terlalu percaya diri, merasa mampu menyelesaikan masalah dengan kekuatan diri sendiri. Di sisi lain, ada yang pesimis, merasa tidak ada jalan keluar dan cara menyelesaikan masalah. Memang segala sesuatu yang sifatnya “terlalu” itu tidaklah baik. Orang yang terlalu menganggap “bisa” akan lebih merasa kecewa jika ia jatuh. Untuk itu, bacaan kita saat ini mengajak kita agar berhati-hati dan tetap taat pada kehendak Allah. Dalam penghayatan masa Pra Paskah ini, hendaknya kita selalu berhati-hati dan berserah pada kehendak Tuhan. Percayalah bahwa apa yang sedang kita alami dan hadapi, semua ada dalam rengkuhan kasih Allah yang menyelamatkan dan memberikan jalan keluar kepada kita seturut kehendak-Nya (Ay. 13). Amin. [ririt].

“Hadapilah setiap cobaan dengan kewaspadaan dan kebijaksanaan sambil terus memohon pertolongan kepada Allah.”

Renungan Harian

Renungan Harian Anak