Tanpa Plus Tanpa Minus Pancaran Air Hidup 12 Maret 2022

12 March 2022

Bacaan: Mazmur 27: 1 14 | Pujian: KJ. 445
Nats: “TUHAN adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? TUHAN adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar?” (Ayat 1).

Seorang teolog bernama Eka Darmaputera pernah mengatakan, “Banyak orang Kristen pada masa sekarang ini, telah menjadi orang Kristen Plus dan orang Kristen Minus. Maksudnya, percaya kepada Kristus sih percaya, tetapi harus plus berkat, plus kesehatan, plus kekayaan, dan di titik yang sama juga harus minus penderitaan, minus kekecewaan, minus sakit-penyakit. Dengan kata lain, banyak orang Kristen maka kini, hanya mau menerima berkat namun tidak mau memikul salib. Hanya mau hadir dalam pesta kemenangan, namun tidak mau ikut berjuang. Keinginan hidup dan kondisi beriman seperti itu, nyatanya membuat banyak orang Kristen memiliki iman yang rapuh, ketika berhadapan dengan realita penderitaan hidup. Alih-alih memohon perlindungan kepada Tuhan, banyak dari mereka yang justru mempersalahkan Tuhan, ketika pergumulan berat terjadi dalam hidup mereka.

Pemazmur dalam bacaan kita saat ini, memperlihatkan bahwa ia sedang menghadapi berbagai pergumulan berat di dalam hidupnya. Ia diserang oleh sepasukan musuh (ay. 2), dikepung oleh tentara yang memeranginya (ay. 3), ayah dan ibu meninggalkannya (ay. 10), mengalami penolakan dan difitnah (ay. 12). Namun sekalipun demikian, imannya tetap tegak mengatakan bahwa Tuhan adalah benteng tempat perlindungan yang sejati. Imannya tidak gentar untuk mengakui bahwa ia akan melihat kebaikan Tuhan, sekalipun berada di lembah kekelaman.

Melalui bacaan kita saat ini, kita kembali diingatkan untuk dapat benar-benar beriman tanpa plus dan tanpa minus. Sadarilah bahwa setiap penderitaan dan kebahagiaan, haruslah diterima sebagai dinamika kehidupan yang pasti dihadapi oleh setiap orang di dunia ini. Layaknya Sang Pemazmur, kita pun harus mampu merengkuh realita penderitaan dan kebahagiaan itu. Layaknya dua sisi mata uang yang tidak pernah bisa dipisahkan. Dan pada titik yang sama, mari kita tetap melihat, kepada siapa kita harus berlindung dan memohon terang ketika gelap kekhawatiran dan ancaman itu datang. Ya berlindung dan memohonlah hanya kepada Allah Sang Pemelihara kehidupan kita. Amin. [YAH].

“Mereka yang berlutut dihadapan Tuhan, akan selalu mampu berdiri menghadapi apapun di dunia ini.”

Renungan Harian

Renungan Harian Anak