Bacaan: Yesaya 26 : 16 – 27 : 1 | Pujian: KJ. 425 : 1, 3
Nats: “Ya, TUHAN, orang-orang-Mu yang mati akan hidup lagi, mayat-mayat mereka akan bangkit lagi. Hai orang-orang yang sudah dikubur di dalam tanah bangkitlah dan bersorak-sorailah!” (Ayat 19)
Saat kita diberikan kesempatan untuk menceritakan pengalaman hidup bersama Tuhan, apakah yang akan kita ceritakan kepada warga jemaat? Tentu kita setuju, kita akan menceritakan karya kasih Tuhan dalam hidup kita. Misalnya kita bercerita Tuhan yang menyembuhkan sakit penyakit kita. Kita bersaksi Tuhan menolong kita di saat kita mengalami krisis ekonomi, bagaimana Tuhan membukakan jalan bagi kita untuk mendapatkan pekerjaan baru setelah mengalami PHK. Kita juga bisa bersaksi Tuhan yang menguatkan kita di saat kita putus asa melalui teman atau pendeta yang memberikan nasihat, motivasi, dan semangat dalam hidup kita. Yang pasti dalam kesaksian yang kita ceritakan ada kekuatan, semangat, dan kasih yang dibagikan dan menjadi berkat bagi para pendengarnya.
Konteks bacaan kita saat ini, Yesaya 26:16-27:1 merupakan sebuah nyanyian kemenangan Tuhan. Teks Yesaya ini ditulis untuk memberikan semangat kepada umat Israel yang saat itu sedang menderita dan mengalami berbagai tekanan. Ada pengharapan dan kebangunan iman umat di tengah situasi sulit yang mereka alami. Karena itu, pada ayat 19, Tuhan Allah meneguhkan janji-Nya. Mereka yang setia kepada Tuhan dan melakukan kebenaran dalam laku hidup, mereka akan diselamatkan. Sekalipun mereka telah mati, mereka akan dibangkitkan dan akan bersorak-sorai bagi Tuhan. Kesaksian Yesaya ini memberikan pengharapan dan kekuatan bagi umat Israel saat itu. Sungguh menjadi kesaksian yang membangkitkan semangat dan iman umat Israel untuk kembali setia kepada Tuhan.
Bulan kesaksian dan pelayanan saat ini menjadi saat yang baik bagi kita untuk mewartakan karya kasih Allah kepada dunia melalui perkataan, sikap, dan perbuatan kita. Jangan takut untuk bersaksi, yakinlah melalui kesaksian yang kita beritakan akan menguatkan, menghibur, dan membawa perubahan bagi orang yang mendengarkan. Mohonlah kekuatan dan hikmat dari Tuhan Allah, agar kita dimampukan bersaksi dengan baik. Mari kita mengingat bahwa kesaksian yang kita sampaikan bukan untuk memegahkan diri atau untuk mendapatkan pujian orang lain, namun kesaksian kita semata untuk memuliakan Tuhan dan agar mereka yang mendengar kesaksian kita semakin dikuatkan iman dan pengharapannya. Teruslah menjadi saksi Kristus yang menyaksikan karya kasih Kristus yang membangkitkan semangat, iman, dan pengharapan. Amin. [AR].
“Kesaksian yang membangkitkan iman adalah kesaksian yang hidup.”