Belajar Dari Semut Renungan Harian 12 Februari 2020

12 February 2020

Bacaan :  Amsal 6 : 6 – 23  Pujian : KJ. 413 : 1, 2
Nats
: “Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak” (Ay. 6)

Jika kita memperhatikan beberapa peribahasa dalam bahasa Indonesia dengan menggunakan karakter binatang kecil yaitu Semut menjadi sangat menarik. Rupanya ada bebarapa peribahasa yang menggunakan karakteristik hewan semut, antara lain, Semut di seberang lautan Nampak, Gajah di pelupuk mata tidak Nampak, Semut diinjak menggigit, Ada gula ada semut, Dimana semut mati kalau tidak di gula, dan lainnya. Rupanya penulis Amsal pun juga tertarik membahas tentang karakter semut untuk memberi kesan bahwa kita manusia ternyata bisa mendapatkan inspirasi “hanya” dari hewan kecil ini.

Oleh karena itu, penyelidikan singkat mengenai semut menandaskan desakan, “Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak” (Amsal 6:6). Bukan hanya naluri mereka dalam mempersiapkan masa depan yang patut disimak melainkan juga kegigihan dan tekad mereka. Sering kali mereka harus mengangkut atau dengan susah payah menyeret barang-barang yang beratnya dua kali lipat berat tubuh mereka atau lebih. Mereka melakukan apa saja untuk menunaikan tugas khusus mereka dan pantang mundur sekalipun mereka mungkin jatuh, tergelincir, atau terguling dari tempat terjal. Dengan semangat kerja sama yang luar biasa, mereka sangat menjaga kebersihan sarang dan memiliki kepedulian kepada rekan-rekan sekerja, kadang-kadang menolong semut yang terluka atau kelelahan untuk kembali ke sarangnya.

Karakter pemalas terkadang sangat sesuai dengan ciri khas keberadaan kita, antara lain mudah menyerah dengan tekanan serta pergumulan yang berat, mudah mencari pihak-pihak yang disalahkan demi kepuasan pribadi, serta sering berdalih bahwa kegagalan kita disebabkan karena kita manusia yang lemah dan berdosa (memaklumi diri). Tentunya ciri khas kita harus segera kita benahi, secepatnya kita bangkit dari keterpurukan, dan menjadikan kesetiaan kepada Sang Kristus menjadi pemicu untuk kita bangkit. Mari kita belajar dari semut, masa semut saja bisa kita tidak bisa? (KHM).

“Ora et Labora, Berdoa dan Berkerja”

Renungan Harian

Renungan Harian Anak