Bacaan: Keluaran 24 : 15 – 18 | Pujian: KJ. 441
Nats: “Musa masuk ke dalam awan dan terus mendaki gunung itu. Ia berada di atas gunung itu empat puluh hari empat puluh malam.” (Ayat 18)
Pertapaan Bunda Pemersatu Genodo adalah salah satu tempat biarawati yang terletak di daerah Kabupaten Semarang. Mereka adalah komunitas rubiah, biarawati Ordo Cisterciencis dengan observasi ketat yang dikenal sebagai Trappist. Dengan menghayati peraturan St. Benediktus, hidup mereka dibaktikan. Para suster di biara itu hidup berkontemplasi, setiap hari mereka berdoa untuk mencari kesatuan dengan Allah, melalui Yesus Kristus, di dalam komunitas para saudari. Para suster selalu tinggal dalam biara dan menggunakan waktu mereka untuk berdoa. Ini menakjubkan, bagaimana tidak, di tengah derasnya perkembangan zaman, ada orang-orang yang memberi diri untuk terus berdoa bagi dunia. Masih ada orang-orang yang memiliki kesetiaan, yang mendedikasikan diri mereka untuk terus berdoa, seperti para suster biarawati ini. Hal ini patutlah kita teladani.
Teladan yang lain adalah dari Musa sang abdi Allah. Dalam perjalanan menuju Tanah Perjanjian, Musa selalu setia menghadap Allah. Kini, Allah memanggilnya untuk naik ke gunung Sinai. Ketika ia mendaki gunung Sinai, ada awan yang menutupi perjumpaannya dengan Allah. Selanjutnya, Musa berdiam diri di atas gunung Sinai selama empat puluh hari, empat puluh malam. Sungguh sebuah ketaatan yang luar biasa. Musa mau duduk diam di hadapan Allah, melihat kemuliaan-Nya, dan mendengarkan segala perintah-Nya selama empat puluh hari, empat puluh malam.
Bagaimana dengan kita? Di tengah tantangan zaman saat ini, ada banyak hal yang menguras energi, pikiran, bahkan jiwa kita. Apakah kita masih memiliki dan menikmati waktu bersama Tuhan? Apakah kita memiliki waktu berdoa pada-Nya? Apakah kita menyediakan waktu untuk berdiam bersama Tuhan? Tuhan senantiasa setia kepada kita di tengah segala kondisi hidup kita. Lantas apa balasan kita, apakah kita menyisihkan waktu kita untuk Tuhan? Bagaimana jika dalam waktu 24 jam sehari, kita sudah tidak punya waktu karena berbagai hal membuat kita lupa akan Tuhan? Maka, saat ini kita diingatkan: “Sediakanlah waktu bagi Tuhan. Diamlah di hadapan-Nya. Janganlah menunda dan menunggu untuk berjumpa dengan Tuhan!” Amin. [MTS].
“Menyediakan waktu khusus bagi Tuhan, berdiam di hadapan-Nya dan mendengarkan suara-Nya.”