Bacaan: Yesaya 41 : 14 – 20 | Pujian: KJ. 251
Nats: “Janganlah takut, hai si cacing Yakub, hai si ulat Israel! Akulah yang menolong engkau, demikianlah firman TUHAN, dan yang menebus engkau ialah Yang Maha Kudus, Allah Israel.” (Ayat 14)
Pernahkah saudara merasakan takut? Jika iya, maka itu adalah hal yang alami di dalam diri kita. Banyak hal yang dapat membuat kita mengalami ketakutan, antara lain: musibah, kehidupan rumah tangga yang tidak sehat, kegagalan, persaingan antar individu di segala aspek kehidupan, dan lain sebagainya. Kadangkala rasa takut bisa juga muncul di luar jangkauan pemikiran kita. Kemudian kita berpikir seakan-akan Tuhan tidak menolong dan tidak menyertai kita.
Sebagai bangsa yang terbuang, banyak hal yang menjadi sumber ketakutan bangsa Israel. Mereka takut oleh karena kejamnya kehidupan di tengah-tengah pembuangan. Hak mereka untuk hidup sebagai manusia merdeka dirampas oleh bangsa Babel. Mereka takut karena sudah kehilangan keyakinan. Oleh karena itu, lahirlah pemikiran mereka bahwa Tuhan tidak mampu membebaskan dan menolong mereka. Pada ayat 14a disebutkan: “Janganlah takut, hai si cacing Yakub, hai si ulat Isarel!” Israel dianggap sebagai cacing atau ulat oleh bangsa Babel yang kuat. Cacing atau ulat adalah binatang yang kecil dan lemah, yang jika terkena sinar matahari saja akan segera mati. Demikian hinanya Israel diperhadapkan dengan bangsa Babel yang lebih kuat saat itu. Namun seberapa kecil, hina dan jeleknya bangsa Israel di mata musuh, jika Tuhan bersama mereka, mereka akan menjadi bangsa yang kuat dan tak terkalahkan.
Seandainya kita adalah orang tertindas, orang sengsara, orang yang haus dan kelaparan, janganlah semakin menderita karena rasa takut yang ditimbulkan oleh keadaan. Mari kita berjuang dengan berani bersama dengan Allah. Kita berani memerangi rasa ketakutan pada diri kita. Alasan lain yang paling baik untuk tidak takut adalah karena Allah menolong dan memegang tangan kita. Beranilah menghadapi segala tantangan, pergumulan dan kesulitan hidup bersama Tuhan. Yakinlah bahwa kita akan mampu melewati setiap peristiwa yang mencekam dan menakutkan dalam hidup kita, selama kita percaya dan sungguh-sungguh mempercayakan hidup kita sepenuhnya kepada Tuhan. Janganlah takut! Tuhan menolong kita. Amin. [red].
“Jangan takut, hadapi tantangan hidupmu. Tuhan akan menolongmu.”
