Tak Gendong Kemana-Mana Pancaran Air Hidup 10 Februari 2025

10 February 2025

Bacaan: Hakim – hakim 5 : 1 – 11  |  Pujian: PKJ. 14
Nats: “Karena bangsa menawarkan dirinya dengan sukarela, pujilah TUHAN!” (Ayat 2b).

Tak gendong ke mana-mana, Tak gendong ke mana-mana
Enak dong? Mantep dong? Daripada kamu naik taksi kesasar
Mendingan tak gendong to? Enak to? Mantep to? Ayo mau ke mana…?
Where are you going? Ok, my darling! – Alm. Mbah Surip, “Tak Gendong”.

Sebuah lagu karya Alm. Mbah Surip yang pernah viral pada masanya ini meskipun liriknya sederhana tetapi menunjukkan sebuah kesetiaan dan pengorbanan seseorang yang ingin selalu menemani kekasihnya kemana-mana dengan cara digendong. Kalau bukan karena cinta mati, tidak mungkin ia mau menggendong kekasihnya kemana-mana. Ia rela melakukan hal tersebut supaya sang kekasih tidak tersesat.

Demikian halnya dengan Tuhan Allah yang memilih bangsa Israel sebagai umat-Nya yang begitu Ia cintai. Allah sangat setia kepada bangsa Israel. Kesetiaan itu selalu terbukti, salah satunya dengan kemenangan Israel di bawah kepemimpinan Debora dalam peperangannya melawan Sisera (Raja Kanaan), musuh yang menindas mereka. Debora dan Barak menaikkan nyanyian pujian kepada Allah atas kesetiaan-Nya yang nyata baginya dan Israel. Di bawah kepemimpinan siapapun – baik Raja, Nabi maupun Hakim, Allah selalu ‘menggendong’ umat-Nya Israel kemana pun mereka pergi. Karena Allah se-sayang dan se-cinta itu dengan mereka. Allah tidak ingin bangsa Israel tersesat. Melalui Debora, Allah berupaya menjamin keamanan dan kenyamanan umat-Nya itu. Ketika bangsa Israel secara sukarela dan berani memberi dirinya untuk maju berperang, Allah merespons kerelaan dan keberanian itu dengan ‘menggendong’ Debora dan merangkul bangsa Israel meraih kemenangan.

Kita semua adalah umat pilihan yang dikasihi dan dicintai oleh Allah secara mati-matian. Allah ingin selalu menggendong kita kemana-mana melewati berbagai macam peperangan dalam hidup kita pribadi lepas pribadi. Mari selalu siap dan berani berperang melewati berbagai macam tantangan. Allah dapat memakai siapa saja, termasuk diri kita sendiri untuk merangkul sesama dan merawat kehidupan. Mari kita hadapi masalah atau pergumulan kita bersama Allah, karena hanya kesetiaan Allah saja yang memampukan kita untuk memenangkan segala bentuk persoalan. Amin. [Prst].

“Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.”

Renungan Harian

Renungan Harian Anak