Bacaan : Filipi 3 : 7 – 11 | Pujian : KJ. 362
Nats: “Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya” (Ay. 8a)
Dimanakah orang meletakkan barangnya yang berharga? Hampir tidak ada orang yang menaruh barang berharganya pada lemari bumbu bersama garam. Sebagian orang menyimpannya di lemari yang terkunci rapat, brankas, bahkan di safe deposit box di bank. Biaya menyimpan barang itu mungkin mahal, namun orang rela melakukannya demi memastikan bahwa barang berharganya itu aman. Hal itu karena barang berharga yang dimiliki punya arti yang sangat besar dan penting dalam kehidupan, entah karena nilai rupiahnya, riwayatnya, maupun cara mendapatkannya. Yang pasti, ketika seseorang merasa memiliki sesuatu yang berharga ia akan menjaganya dengan sepenuh hati dan tenaganya.
Demi sesuatu yang berharga itu, Paulus juga melakukan usaha yang keras untuk menjaganya. Apa yang berharga bagi Paulus? Mengenal dan memiliki Yesus Kristus. Memiliki yang berharga ini telah menjadikan hidup Paulus berubah menjadi benar dan mulia. Apa yang dilakukan Paulus? Move on. Berubah, berpindah. Hidupnya sejak mengenal Kristus begitu berharga sehingga ia pun berjuang untuk berubah. Paulus menemukan bahwa hal-hal yang dahulu dia kejar dan menjadi keuntungan, sekarang dianggapnya kerugian dan sampah yang harus ia lepaskan. Paulus tidak ingin kehilangan yang berharga, Sang Kristus, sehingga hal-hal yang tidak membuatnya bertumbuh dalam Kristus ia singkirkan. Mungkin tidak mudah, berpindah dari gaya hidup yang sekian lama ia yakini dan jalani. Namun, demi menjaga milik berharga itu Paulus berjuang melakukannya.
Adakah Sang Kristus juga milik berharga kita? Jika iya, maka mari meneladan rasul Paulus yang berjuang merawat milik berharganya itu. Apa yang bisa kita lakukan? Hiduplah di dalam Kristus, tidak hanya saat beribadah namun juga saat selesai. Saat di rumah bersama keluarga, di kantor bersama teman kerja, di jalanan, di pasar, dan di mana saja. Orang yang hidup di dalam Kristus adalah mereka yang melakukan kebenaran, kebaikan, kedamaian dan keadilan sekalipun mungkin ia rugi secara materi, namun merasa sangat beruntung dalam hidup. (KRW)
“Yang berharga itu diberikan kepada kita dengan cuma-cuma, mari menjaga dengan sepenuh hati dan tenaga”
