Lebih Manis Dari Madu Renungan Harian 1 Maret 2018

1 March 2018

Bacaan : Mazmur 19:1-14  |  Pujian: KJ 50a
Nats:
Hukum-hukum TUHAN itu …..  lebih manis dari pada madu, bahkan dari pada madu tetesan dari sarang lebah.” (ayat 10-11)

Bagi kebanyakan anak-anak dan bahkan orang dewasa, minum obat berbentuk serbuk puyer atau jamu merupakan suatu tugas berat yang sulit dilakukan. Bisa jadi dikarenakan rasa yang pahit atau aroma yang kurang sedap, membuatnya sulit untuk dapat ditelan. Untuk menyiasati biasanya obat atau jamu tersebut diminum bersama dengan madu yang manis, sehingga obat yang pahit itu menjadi mudah dikonsumsi. Karena, di samping terasa manis madu juga mengandung berbagai macam elemen gizi yang penting bagi kesehatan manusia.

Ternyata Daud mengungkapkan kebenaran serupa. Ia menulis, “hukum-hukum TUHAN itu . . . lebih manis dari pada madu”. Daud menyatakan bahwa hukum, ketetapan dan Firman Tuhan sangat bermanfaat bagi kehidupan sekarang maupun kebahagiaan abadi kelak. Sehingga bagi Daud, tidak ada yang lebih bernilai dan memberi manfaat melebihi Firman Tuhan. Karena itu, Daud suka memeganginya dan mempedomaninya. Sekalipun kadang jatuh ke dalamdosa dan kesalahan, tetapi Daud segera bangkit dan kembali kepada kebenaran hukum-hukum Tuhan. Dengan berpedoman pada Firman Tuhan itu lestarilah tahta dan keagungan namanya.

Firman Tuhan yang manis selalu dapat menunjukkan sisi positif dari sesuatu yang kita anggap negatif. Permasalahan, problema dan berbagai kepahitan kehidupan, semua itu akan bisa kita terima untuk menjadi pengalaman dan pelajaran hidup dan kemudian menjadi jauh lebih ringan untuk dihadapi bila kita menggenggam erat janji dan firmanNya. Karena Firman Tuhan itu menyegarkan jiwa, memberikan sukacita, memberikan energi bagi iman kita bahkan menyehatkan rohani kita. Oleh sebab itu mari kita “memakannya” setiap hari untuk kesehatan rohani kita. Dan, seperti iklan sebuah minuman kesehatan, saya bertanya “Sudahkah Anda membaca Alkitab hari ini”? [Retno]

“Firman-Mu kupegang selalu, maka amanlah jiwaku.”

 

Renungan Harian

Renungan Harian Anak