Radar Berakar

27 November 2016

Bacaan : Mazmur 122 | Pujian: KJ 425
Nats: ”….Berdoalah untuk kesejahteraan Yerusalem….” [ayat 6]

Berdoa…
Doa itu seperti radar yang menghubungkan saya dengan Tuhan.
Menyebut kata berdoa, saya terfokus pada permohonan, permintaan, dan kadang pemaksaan kepada Tuhan supaya apa saja yang saya inginkan bisa dikabulkan oleh Allah. Berdoa, membuat saya terfokus pada diri sendiri, mohon semua hal yang baik terjadi dalam kehidupan saya. Kesehatan, kesuksesan, kelimpahan berkat, kedamaian. Ah, iya… saya lupa, lupa mendoakan orang lain. Mereka, yang mengasihi saya ataupun yang tidak mengenal saya. Mendoakan Gereja, mendoakan pendeta, mendoakan para pelayan gereja.

Mazmur 122 mengingatkan saya, bahwa penting untuk berdoa bagi orang lain, bahkan bagi gereja dan para pelayan di gereja. Ketika pemazmur rindu kepada Yerusalem, mengajak umat berdoa bagi Yerusalem. Ini menjadi peringatan juga bagi kita untuk memiliki kerinduan melalui persekutuan bersama dengan Allah dalam kehidupan bergereja. Yerusalem sebagai pusat berkumpulnya umat yang percaya kepada Allah menjadi simbol gereja bagi kita. Berdoa bagi Yerusalem, berarti juga berdoa bagi gereja secara utuh. Inilah radar doa yang harus mulai kita pancarkan. Radar yang berakar dan memancar ke mana saja, berasal dari akar iman yang kuat kepada Allah. Maka perlu punya akar yang kuat kepada Allah supaya radar doa bisa memancar kuat ke segala penjuru.

Perjamuan kudus hari ini, bukan sebatas syukur atas kasih penyertaan Tuhan Yesus atas kehidupan kita. Tapi biarlah melalui perjamuan kudus memasuki masa Advent ini, kita pun bersedia secara khusus berdoa bagi gereja kita, bagi pendeta, bagi penatua-diaken, bagi para pamong Kebaktian Anak, bagi tim musik gereja, bagi para singer, bagi koster gereja, petugas keamanan, dan masyarakat sekitar yang sudah mendukung gereja kita untuk tempat kita beribadah. Radar yang berakar, doa dari iman kepada Allah memampukan kita menaikkan doa bagi banyak orang di luar diri kita sendiri. [Dee]

“Kita berdoa kalau kesusahan dan membutuhkan sesuatu, mestinya kita berdoa dalam kegembiraan besar.” [Kahlil Gibran]

Renungan Harian

Renungan Harian Anak