Pertobatan Bukanlah Akhir

7 January 2017

Bacaan : 1 Samuel 7 : 3 – 17 | Pujian: KJ 24a
Nats: “Jika kamu berbalik kepada Tuhan dengan segenap hati, maka jauhkanlah para allah asing dan para Asytoret dari tengah-tengahmu dan tujukan hatimu kepada Tuhan dan beribadahlah hanya kepada-Nya, maka Ia akan melepaskan kamu dari tangan orang Filistin.” [ayat 3]

Bacaan hari ini diawali ayat dua di mana selama dua puluh tahun Israel hidup tanpa penyertaan Allah. Pada bacaan sebelumnya mereka gembira dan menyambut waktu tabut Tuhan kembali, tetapi mereka tidak mau membuang berhala mereka. Tabut Allah yang melambangkan kehadiran Allah hanya sebagai simbol tanpa makna. Israel masih menyembah Baal, sehingga Allah membiarkan mereka mengalami kekalahan yang mengenaskan.

Keluhan Israel atas penindasan Filistin dijawab samuel dengan ajakan pertobatan. Bukti pertobatan Israel: meninggalkan semua ilah asing (4), berjanji kepada Allah (6), dan menyadari sepenuhnya dan dengan kesungguhan hati mengakui bahwa Allah adalah tempat bergantung (8). Di ayat berikutnya kita melihat bukti pertobatan, Allah memerima persembahan kurban mereka (9) dan memenangkan peperangan (10-11). Allah sendiri yang merupakan sumber pertolongan bagi umat Israel, bukan tabut Allah meskipun tabut melambangkan kehadiran Allah. Membangun relasi yang baik dengan Allah, dengan tetap mengingat kasih setia-Nya (12) dan meresponnya dengan mendirikan Mezbah bagi Allah (17).

Tuhan mempunyai banyak cara untuk menegur umatnya termasuk kita, bisa melalui penderitaan fisik, ekonomi, konflik dalam keluarga, hati yang tidak damai, dsb. Mari kita tengok masalah kehidupan kita, kita telusuri penyebabnya! Apakah sama seperti yang dialami Israel? Apakah kita masih hidup di dalam dosa? Apakah masih ada “ilah-ilah” lain dalam kehidupan kita?

Dari kisah bangsa Israel kita belajar ketika masalah menerpa kehidupan kita, kita harus memeriksa dengan jujur kalau-kalau ada dosa yang harus diakui, bertobat, membuang semua “ilah-ilah” lain dalam kehidupan kita, lalu menjalankan hidup baru dengan setia melakukan kehendak Allah dan berserah kepada-Nya.[DYRA]

“Pertobatan bukan akhir, tetapi langkah awal perjuangan iman.”

Renungan Harian

Renungan Harian Anak