Perabot Rumah Tuhan

21 October 2016

Bacaan : 2 Timotius 2 : 14 – 26 | Pujian: KJ 365A
Nats: “Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.” [ayat 21]

Beberapa kali saya menyaksikan teman sepelayanan “ngestokake putusan sidang” dalam menjalani permutasian. Beberapa kali itu pula perhatian tertuju pada ribetnya boyongan, baik itu boyong orang ataupun boyong barang. Pada umumnya barang yang tidak terpakai lagi banyak yang dibuang, walau pun mungkin ada beberapa yang dijual atau dipersembahkan untuk gereja yang ditinggalkan. Namun di sisi lain tentu masih juga banyak barang yang begitu dirawat dan dicintai karena memiliki nilai tersendiri bagi pemiliknya, walau pun sudah tidak dipakai lagi.

Perabot rumah Tuhan digambarkan dalam dua sifat yaitu untuk maksud yang mulia dan untuk maksud yang kurang mulia. Dalam hal ini kita dapat berfokus pada fungsi perabot tersebut atau nilai guna bagi perabot itu sendiri. Ada tidak sedikit perabot di rumah Tuhan dengan berbeda-beda bahannya: perabot emas, perak atau perabot dari bahan kayu dan tanah. Perabot untuk maksud mulia adalah perabot yang diperuntukkan bagi pekerjaan-pekerjaan dalam rumah Tuhan dalam kerangka pengudusan (terpusat bagi kemajuan rumah Tuhan dan kemuliaan nama Tuhan). Arahnya adalah siapapun yang menjadi anggota dalam rumah Tuhan harus menjadi kudus, melakukan tindakan-tindakan yang kudus, yang berkenan bagi kemuliaan nama Tuhan (ayat 22-23).

Wong Kristen yang berjemaat merupakan anggota persekutuan keluarga Allah yang hidup di dalam rumah Tuhan. Jadilah anggota dalam nilai guna yang baik untuk maksud yang mulia, untuk kerukunan, kesetiaan, keadilan, kekudusan, kemuliaan, dsb. Sayang jikalau kita berjerih lelah melayani, namun tidak untuk maksud yang mulia. Ingatlah, Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya. Maka marilah kita selain mengupayakan kekudusan diri dalam kasih, keadilan, kesetiaan, kita juga mengupayakan hidup berguna bagi kemuliaan nama Sang Pemilik Rumah yaitu Tuhan. Selamat menjadi “perabot” rumah Tuhan dalam maksud untuk yang mulia. Amin. [GaSa]

-Aku untuk GKJW dan hidupku bagi Tuhan-

Renungan Harian

Renungan Harian Anak