Bacaan : Yeremia 25 : 30 – 38 | Pujian: KJ 336
Nats: “Berguling-gulinglah dalam debu hai pemimpin-pemimpin kawanan kambing domba!” [ayat 26]
Nabi Yeremia dikenal sebagai sosok nabi yang peka pada isu-isu kemanusiaan. Nubuat-nubuat yang disampaikan seringkali mengingatkan peran dan tanggungjawab manusia bagi dunia dan juga sesamanya. Keberaniannya menyampaikan kebenaran kepada kehidupan dunia yang carut marut menunjukkan totalitas pelayanan yang diembannya sebagai seorang Nabi.
Demikian pula dalam bacaan kita kali ini. Peranan Yeremia cukup besar dalam upayanya menyadarkan masyarakat yang ada di sekitarnya. Kehidupan bernegara yang carut marut adalah sebuah hal yang harus segera diperbaiki. Yeremia mengigatkan dengan bahasa yang lugas bahkan ekstrim tentang tanggungjawab pemimpin dan resiko yang harus dihadapi apabila seorang pemimpin melakukan hal yang tidak benar.
Mungkin kita juga merasakan bahwa kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia ini perlu dibenahi. Masih banyak pelanggaran atas hukum yang telah ditetapkan demi keuntungan pribadi atau golongan. Masih banyak terjadi “penjajahan” dari yang kuat terhadap yang lemah. Negara inipun perlu dibenahi, dan negara ini juga perlu pribadi-pribadi seperti Yeremia yang berani memberikan kritik yang tegas namun bersifat membangun.
Peranan pemimpin negara juga tak kalah besarnya. Tentu kita merindukan sosok pemimpin negara yang mau bekerja keras dan mengutamakan kesejahteraan rakyatnya. Pemimpin yang mau melihat kebutuhan rakyat serta berupaya dengan segala daya untuk memenuhinya. Maka jika kita menginginkan hal itu, perlu peranan aktif kita untuk mewujudkannya.
Peranan itu bisa kita wujudkan dalam memberikan masukan secara aktif dan produktif melalui jalur yang baik dan benar. Kita juga harus mendoakan para pemimpin bangsa kita agar dipimpin Tuhan. Dengan pimpinan Tuhan, maka kita yakin bahwa kita dapat memiliki seorang pemimpin yang berkarakter tegas namun berharti superman. Pemimpin yang seperti inilah yang kita yakini mampu membawa bangsa kita pada kemajuan. [Oka]
“Pemimpin sejati senantiasa melihat, mendengar dan melakukan sesuatu untuk yang dipimpinnya.”
