Bacaan : Ibrani 11 : 12 – 22 | Pujian: KJ 400
Nats: “Tetapi sekarang mereka merindukan tanah air yang lebih baik yaitu satu tanah air surgawi. Sebab itu Allah tidak malu disebut Allah mereka karena Ia telah mempersiapkan sebuah kota bagi mereka.” [ayat 16]
Pada jaman modern ini orang lebih senang mendapatkan sesuatu dengan cepat dan mudah (instan), sudah tidak ada kesabaran untuk menunggu waktu lama untuk mendapatkan apa yang diinginkan atau dijanjikan oleh orang lain. Padahal kesabaran itulah yang perlu dimiliki untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Keadaan ini dapat mendorong orang untuk mengambil jalan pintas yang merugikan dan membahayakan.
Dalam pengalaman para leluhur orang Israel tentang pemenuhan janji Allah yang tertunda, membutuhkan waktu yang cukup lama dan masih banyak mengalami percobaan-percobaan dalam proses pemenuhan tersebut sehingga memungkinkan adanya kerugian-kerugian, putus asa dan upaya-upaya seperti dalam kehidupan lama yang penuh dosa.
Namun demikian Abraham tetap taat dan setia menunggu dan mengharapkan pemenuhan janjiNya. Allah memenuhi janjiNya mengaruniakan Ishak anaknya yang tunggal dari Sara yang sudah tua. Abraham menunjukkan ketaatannya dengan melaksanakan perintah Allah untuk menyerahkan Ishak. Ia yakin dengan bersandar kepada Tuhan, maka segala permasalahan hidup pasti mendapat penyelesaian yang terbaik dari Tuhan dengan caraNya. Mereka menyadari bahwa hidup bukan tujuan tetapi merupakan perjalanan menuju tujuan yang lebih baik yang surgawi dan penuh pengharapan.
Abraham memberi teladan bagi kita semua, bagaimana harus bersabar dengan penuh keyakinan dan pengharapan akan pemenuhan janji Allah. Orang beriman tidak pernah menghentikan perjalanan, dengan penuh pengharapan untuk mencapai tujuan di seberang sana. Suatu kehidupan kekal sorgawi yang dikaruniakan Tuhan, yaitu tempat baru bersama Tuhan Yesus Kristrus. Seperti firmanNya “Supaya di tempat di mana Aku berada kamupun berada.” (Yoh 14:3). Gambaran tersebut mengajarjan kepada kita agar kita bersabar, penuh bijaksana dalam kehidupan dunia ini demi tercapainya kemenangan dan sukacita besar dalam kehidupan damai sejahtera dan kekal. [Sri]
“Siapkanlah kehidupan kekal dengan menata kehidupan kini!”