Menanamkan Iman Kepada Anak-Anak

21 June 2016

Bacaan: Galatia 3 : 10 – 14   |   Nyanyian: KJ 15 : 3
Nats:
“Orang yang benar akan hidup oleh iman.” (ay. 11)

Kurikulum di Indonesia yang sekarang dikenal dengan kurikulum 2013 mempunyai tujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan menyeimbangkan hard skills dan soft skills melalui kemampuan pengetahuan,  sikap, dan ketrampilan dalam menghadapi tantangan global yang terus berkembang. Kemampuan sikap meliputi dua hal, yaitu spiritual dan sosial. Hampir setiap orang tua selalu melihat keberhasilan anaknya hanya dengan melihat nilai pengetahuan. Mereka begitu kuatir apabila nilai pengetahuan rendah sehingga mereka mengupayakan anak-anaknya mengikuti bimbingan-bimbingan belajar yang baik dan mahal. Mereka juga ingin meningkatkan ketrampilan anak-anaknya dengan berbagai les yang lain seperti masuk di klub olah raga, seni dan les pengembangan bakat dan minat lainnya dengan mengeluarkan uang yang tidak sedikit. Jarang sekali orang tua menanyakan bagaimana perkembangan sosial dan spiritual anaknya.

Sangatlah menyukakan hati jika kita melihat anak-anak yang diberikan Tuhan dalam kehidupan kita (tidak saja anak-anak secara biologis) bertumbuh secara optimal dalam hal pengetahuan, ketrampilan, sosial, dan spiritual yang seimbang.

Tidak dapat dipungkiri, hampir semua orang tua mengajarkan anak-anaknya untuk melakukan sesuatu yang baik. Apakah membekali anak-anak dengan pengetahuan, ketrampilan  dan untuk berbuat baik saja sudah cukup?

Bacaan hari ini mengingatkan orang tua untuk menanamkan kepada anak-anaknya tentang spiritual mereka. Tugas itu tidak bisa dilimpahkan ke sekolah dan gereja saja. Kepercayaan atau iman kepada Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadi harus ditanamkan dan ditumbuhkan mulai kecil di lingkungan rumah dan oleh orang tua melalui doa, pengajaran dan teladan sehingga anak-anak kita terberkati dan menjadi berkat bagi orang lain. Iman yang hidup adalah iman yang membiarkan Roh Allah bekerja di setiap kondisi kehidupan. Sehingga tempat, waktu, tantangan kehidupan tidak melunturkan iman mereka. Di manapun mereka berada mereka akan hidup dengan standar Allah dan iman yang teguh. (DYRA)

“Jadilah teladan iman bagi anak-anak!”

Renungan Harian

Renungan Harian Anak