Bacaan : Yehezkiel 10 : 1 – 9 | Nyanyian : KJ 370
Nats: “Cahaya kemilau yang menandakan kehadiran TUHAN memancar dari kerub-kerub itu …” [ayat 4]
Saat saya membaca narasi dalam perikop hari ini, pikiran saya terus mengarah kepada alat modern yang bernama drone. Drone adalah gadget canggih yang bisa terbang untuk mengambil gambar, atau berbagai keperluan yang dilakukan untuk sains seperti kondisi cuaca, kandungan udara, entertaiment seperti gambar dan video, atau kepentingan pertahanan keamanan negara.
Prinsip teknologi antara drone dan kerub (bhs Ibrani keruvim – bentuk jamak), dalam imajinasi saya, sangatlah mirip. Apakah teknologi kerub menunjukkan bahwa Alkitab sudah mengenal dan mencatat pewahyuan TUHAN tentang teknologi canggih drone? Jangan terburu-buru menjawab setuju. Marilah kita pergumulkan lebih dalam untuk menjawabnya.
Kerub secara tegas berada dalam hubungan yang sangat erat dengan TUHAN, menjadi pelindung terhadap hal-hal yang kudus, dan kerub itu sendiri sangat dikultuskan. Karena ayat 4 mencatat bahwa kerub dipakai sebagai sarana kehadiran TUHAN. Namun sisi yang mengagumkan (cahaya kemilau) dari sebuah kerub tidaklah lepas dari sisi kengeriannya (ayat 13 – BIS), roda-roda kerub disebut “puting beliung”.
Dalam hidup sehari-hari kita selalu rindu akan kehadiran TUHAN. Namun sering kali kita salah memahami, karena kita berpikir dan berharap bahwa kehadiran TUHAN ada dalam hal-hal yang mengagumkan. TUHAN tidak hadir dalam hal-hal yang membuat kita merasa ngeri. Pemikiran itu tidak tepat! Puting beliung bukan menyatakan bahwa TUHAN itu jahat dan kejam dan suka menghukum, namun justru menunjukkan kepada kita bahwa TUHAN itu hebat, Mahadaya, Mahadahsyat, tidak terkalahkan! Jadi jangan gentar jika kita harus menghadapi kepedihan hidup, kita punya TUHAN yang “mengendarai puting beliung”. Gantungkan hidupmu pada TUHAN, maka keruvim (drone milik TUHAN) selalu mengawasimu dan akan melindungimu.[onewan]
Kepedihan bukanlah sesuatu yang paling menyedihkan di dunia. Kepedihan adalah guru yang hebat, hati kita menjadi lembut dan kuat karenanya. (Kimberly Kirberger)