Katak Dalam Ember Susu

1 January 2017

Bacaan : Bilangan 6 : 22 – 27 | Pujian: KJ 416
Nats: “TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau” [ayat 24]

Di dalam sebuah kolam yang tenang, tinggallah dua ekor katak bersaudara. Suatu hari kakak beradik itu masuk ke dalam kandang di dekat kolam, mereka melihat beberapa sapi yang sedang makan dan ayam yang sedang mengeram. Tapi perhatian mereka tertumbuk pada sebuah ember kayu yang berisi cairan putih. Mereka bertanya-tanya air macam apakah itu, lalu mereka sepakat untuk mencari tahu dengan meloncat ke dalamnya. Tapi…cairan putih itu ternyata sangat licin, saking licinnya mereka berdua tak bisa keluar dari ember kayu itu! Setelah mencoba melompat beberapa kali si kakak berkata, “ah…aku tak mungkin bisa keluar dari ember ini, aku pasrah saja.” Ia berhenti melompat dan diam menunggu kematian. Namun sang adik berkata, “aku akan mencoba keluar dari ember ini, sampai aku tak bisa lagi mencoba!” Lalu ia terus berusaha melompat, melompat dan melompat. Memang ia selalu tergelincir, tapi ia terus melompat dan melompat. Sampai akhirnya si adik tak mampu lagi melompat. Di saat itulah kemudian mereka menyadari bahwa cairan itu tak lagi licin. Cairan itu menguning dan menjadi lebih keras, rupanya lompatan yang dilakukan si adik mengocok susu dan mengubahnya jadi mentega! Akhirnya, selamatlah mereka.

Hari ini adalah hari pertama tahun ini, tentulah kita sama-sama tak tahu apa yang akan terjadi. Sama seperti dua katak tadi, kita pun terjebak dalam ketidakpastian, terjebak dalam ember susu yang licin itu. Nah…sekarang tinggal bagaimana respon kita saat terjebak di dalam ember itu, mau berhenti melompat dan menyerah atau mau terus melompat meski sering tergelincir?

Terus melompat memang tak mudah, apalagi jika kita pernah mengalami sakitnya tergelincir. Namun, di hari pertama tahun ini kita diingatkan pada sebuah berkat yang luar biasa: Tuhan memberkati dan melindungi engkau. Ya..Dialah Sang Pelindung yang senantiasa memberkati kita. Tak ada alasan untuk menyerah. Berkat yang diberikan Tuhan itu akan didapat dengan berusaha dan berusaha, tidak dengan diam menunggu. Selamat melompat lebih tinggi![Rhe]

“Terus mencoba, sampai tak mampu lagi mencoba”

Renungan Harian

Renungan Harian Anak