Bacaan : Mazmur 33 : 12 – 22 | Pujian: KJ 24 : 3
Nats: “Seorang raja tidak akan selamat oleh besarnya kuasa; seorang pahlawan tidak akan tertolong oleh besarnya kekuatan.” [ayat 16]
Orang yang suka sekali dipuji-puji oleh orang lain akan menghadapi cobaan untuk mengandalkan diri. Apalagi orang yang berusaha mencari puji-pujian dari orang lain; cobaan untuk mengandalkan diri itu makin besar. Orang yang suka dipuji-puji orang lain digoda untuk menunjukkan kehebatan diri. Orang yang dinyatakan hebat oleh orang lain akan tergoda untuk tidak mengakui peran serta pihak lain, termasuk Tuhan, dalam kehebatannya.
Juru mazmur mengingatkan sehebat apapun kekuasaan raja, dia tidak akan selamat kalau mengandalkan kekuasaannya sendiri. Seorang yang sangat hebat pun tidak akan tertolong jika mengandalkan kekuatannya sendiri. Itu berarti tidak ada potensi apapun di dalam diri manusia yang bisa diandalkan untuk memperoleh sukses tanpa bantuan pihak lain. Semua potensi di dalam diri manusia adalah Tuhan yang memberikannya. Potensi pemberian Tuhan itu pasti sangat baik dan besar. Namun demikian, potensi itu bukanlah untuk dijadikan andalan. Potensi itu harus disertai sikap takut akan Tuhan dan harapan akan kasih setiaNya (ayat 18). Sikap takut akan Tuhan itu adalah ketaatan kepadaNya. Itulah yang dikehendaki Tuhan pada setiap umatNya. Kekuasaan, kehebatan, kekuatan dan potensi manusia tidak akan menyelamatkan dan menolong jika tidak disertai ketaatan dan harapan kepada Tuhan.
Sebagai warga GKJW, kita bertekat (bertema pelayanan) untuk Mandiri dan Menjadi Berkat. Kita sudah diberi potensi oleh Tuhan untuk mewujudkan tekat dan tema itu. Tetapi kita tidak akan mampu mandiri, apalagi menjadi berkat, jika mengandalkan potensi kita sendiri. Untuk mewujudkan tema yang direstui Tuhan itu, dituntut ketaatan dan kejujuran setiap warga jemaat, Penatua, Diaken, Pendeta dan Majelis.
Begitu pula kita sebagai pribadi atau keluarga, jika ingin mendapat sukacita dan kemampuan menghadapi ancaman dan kesulitan, jangan andalkan diri. Kita harus merendahkan diri takut akan Tuhan dan berharap kepadaNya. [st]
“Siapa yang menonjolkan kehebatan diri, justru akan tenggelam.”