Jailangkung?

17 November 2016

Bacaan : 1 Samuel 28 : 3 – 19 | Pujian: KJ 446 : 1 – 4
Nats: “Dan Saul bertanya kepada Tuhan,tetapi Tuhan tidak menjawab dia.”[ayat 6a]

Jailangkung atau jelangkung adalah boneka atau orang-orangan yang dilengkapi alat tulis yang ditaruh pada ujung kayu palang. Jailangkung digunakan untuk memanggil arwah. Jika arwah itu telah masuk ke dalam boneka tersebut lalu diadakan tanya jawab, dan jawaban sang arwah diberikan melalui tulisan tangan boneka itu.

Ketika saya masih remaja, karena ingin tahu, saya bermain ‘Jailangkung’. Bermain jailangkung saya lakukan bersama tiga (3) orang teman dekat dan di halaman samping rumah orangtua saya di Surabaya. Saya mendapat kesempatan pertama untuk memegangi si jailangkung tersebut. Dengan dipandu dan dibantu dengan doa-doa atau rapal-rapal oleh seorang bapak, keturunan Tionghoa, roh orang yang sudah mati datang. Percakapan atau dialog antara kami dengan jailangkung berjalan lancar sampai kemudian saya merasa tangan saya tidak kuat lagi memegangi jailangkung tersebut sebab sangat berat. Atas izin bapak yang membantu kami, permainan diakhiri sebab dikuatirkan akan berdampak buruk bagi kami semua.

Bacaan kita mengetengahkan hal yang sama, namun dengan cara yang berbeda, yakni ada kepercayaan bahwa arwah orang mati bisa diajak bicara dan arwah itu dapat meramalkan masa depan, meski praktik semacam ini melawan hukum Allah (Imamat 20:27; Ulangan 18:10-11).

Mimpi atau penglihatan, Urim dalam baju imam dan nabi adalah sarana-sarana yang Allah gunakan untuk berbicara kepada umat-Nya atau kepada para raja (Bilangan 12:6; 27:19-21). Tidak ada satu pun dari sarana tersebut yang membantu Saul. Dalam keadaan putus asa, Saul memutuskan untuk melanggar hukum Allah dan meminta seseorang untuk berbicara kepada arwah orang mati untuk mencoba menemukan apa yang Allah kehendaki darinya untuk dilakukan.

Samuel telah mengingatkan Saul mengenai percakapan mereka dahulu setelah Saul tidak menaati Tuhan dengan tidak mengindahkan aturan Perang Suci (15:10-35). Samuel menakdirkan bahwa besok Saul akan mati! [Esha]

“Setialah kepada Tuhan, hai kawan yang penat.”

Renungan Harian

Renungan Harian Anak