Bacaan : Yehezkiel 32:1-10 | Nyanyian : KJ 467
Nats: “Dan ke atasmu Kusuruh hinggap segala burung di udara, dengan dagingmu Kukenyangkan binatang-binantang seluruh bumi.” (ayat 4)
Dalam bacaan ini ditunjukkan bahwa penghakiman Allah berlaku bagi semua orang, termasuk Firaun dan bangsa-bangsa lain. Allah tidak pandang bulu. Ia hendak menghukum Firaun karena Firaun berlaku sombong. Ia merasa bahwa kekuasaan yang ia dapatkan selama ini karena kekuatannya sendiri. Ia lupa bahwa Allah-lah yang memberi kuasa. Dan penghakiman Allah ini tidak main-main. Melalui nabi Yehezkiel, Allah berfirman bagaimana cara Firaun mati. Ia akan dimasukkan pukat bersama-sama bangsa-bangsa lain, lalu dibuang di padang dan dimakan oleh burung-burung (ayat 3-8). Sungguh mengerikan kematian yang akan diterima Firaun karena kesombongannya.
Seringkali kita beranggapan bahwa Allah Mahasabar, sehingga Ia akan selalu memberi kesempatan kepada manusia untuk memperbaiki kesalahan dan tidak menghukum manusia. Ternyata anggapan kita bisa benar dan bisa salah. Benar, karena Allah tentu mengampuni orang yang bertobat. Tetapi Allah tetap memberlakukan hukumanNya bagi siapa saja yang melanggar hukum dan ketetapanNya dan tidak mau bertobat. Bahkan penghukuman Allah bisa sangat mengerikan, seperti yang ditunjukkan dalam bacaan ini.
Ketika para orang tua membawa anak-anaknya untuk diserahkan kepada Allah dalam Baptisan Kudus, para orang tua berjanji untuk mendidik dan mendampingi anak-anak sampai mereka berani secara mandiri mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya. Melalui bacaan ini, kita diingatkan tentang janji orang tua kepada Allah. Apakah sudah mendidik dan mendampingi anak-anak untuk mengenal Yesus secara sungguh-sungguh? Jika belum, mari segera memohon ampun kepada Allah dan memperbaiki kesalahan! Sebab, hukuman Allah siap diberlakukan kepada kita sebagai orang tua yang bertanggungjawab atas keselamatan mereka. KesabaranNya ada batasnya dan janganlah kita mencobai kesabaranNya. Anak-anak sangat berharga bagi Allah. Janganlah kita membuat mereka tidak berharga karena kelalaian kita tidak mendidik mereka untuk takut akan Dia! (pipin)
“Hukuman adalah konsekuensi yang harus diterima karena tidak bertanggungjawab atas janji yang telah diucapkan.”