Bacaan: Galatia 3:23-29 | Nyanyian: KJ 412
Nats: “Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus.” (ayat 26)
Seperti halnya lilin sebagai penuntun dalam kegelapan, demikianlah juga orang tua sebagai penuntun bagi anak-anaknya untuk menuju kepada Kristus. Menjadi penuntun anak-anak pada zaman sekarang sungguh amat berat. Tantangan itu berasal dari dalam maupun dari luar.
Tantangan dari dalam diri orang tua adalah bertanggungjawab memenuhi kebutuhan keluarga. Suami dan istri bekerja lebih keras agar dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Karena kesibukan dan tekanan dalam pekerjaan masing-masing, membuat frekuensi pertemuan antara suami istri dan anak-orang tua menjadi terganggu. Komunikasi menjadi tidak jalan. Akibatnya muncul perselisihan-perselisihan, yang sering kali perselisihan itu tidak terselesaikan, sehingga menjadi persoalan besar antara suami istri. Dan yang paling merasakan ketidak-harmonisan hubungan suami-itri adalah anak-anak yang hadir di tengah-tengah keluarga.
Sedangkan tantangan yang dari luar adalah pesatnya perkembangan teknologi yang dengan mudah dapat diakses oleh siapa saja, termasuk anak-anak. Apalagi hampir setiap orang di Indonesia mempunyai televisi dan handphone sebagai media pembuka dunia di belahan lain. Orang dengan mudah mengakses informasi, baik informasi membangun maupun informasi merusak, cukup dengan menekan tombol. Orang tidak usah bersusah-susah pergi ke tempat kejadian untuk melihat peristiwa.
Jika tantangan-tantangan di atas tidak disadari, maka tugas orang tua sebagai penuntun anak-anak untuk menuju kepada Kristus menjadi sirna. Dan anak-anak akan tersesat. Jika itu terjadi, maka orang tua telah melupakan tugasnya sebagai penuntun anak-anak menuju kepada Kristus. Jika itu terjadi, maka anak-anak telah kehilangan kesempatan untuk menjadi milik Kristus. Sungguh sayang. Mari kita jalankan tugas dan tanggung jawab kita sebagai penuntun anak (cucu) kepada iman dalam Kristus! Kita harus berjuang untuk bisa berkomunikasi dengan baik bersama anak-anak kita. (pipin)
“Anak-anak adalah milik Kristus dan menjadi tugas orang tua menghantarkan anak-anak kembali kepada PemilikNya.”