Blindspot

21 November 2016

Bacaan : Yehezkiel 11 : 14 – 25 | Pujian: KJ 416
Nats: “…dan memberikan mereka hati yang taat.” [ayat 19]

Setiap mata kita memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Ada yang masih jernih melihat dari jarak dekat dan jauh, namun ada pula yang hanya mampu melihat jelas jika tak terlalu dekat, ada juga yang hanya mampu melihat dari jarak dekat. Ada yang mampu melihat spektrum warna dengan jeli, namun ada pula yang hanya mampu menangkap beberapa warna saja. Entah karena ada faktor keturunan atau karena kebiasaan, sejak SD saya sudah menderita myopia (rabun jauh). Semakin bertambah usia, semakin bertambah juga ukuran minus mata saya. Tapi, di luar itu semua sadarkah kita bahwa sebenarnya semua mata kita memiliki titik lemah yang sama: blindspot (titik buta). Titik di mana mata kita tak mampu menerima cahaya dan tak mampu mengirimkan informasi ke otak. Mungkin kita tak menyadari keberadaan blindspot karena dua mata kita saling melengkapi titik lemah mata lainnya. Tapi, secara anatomis kita semua punya blindspot.

Nah, sama seperti mata yang memiliki blindspot-nya, hidup kita pun ada titik butanya. Tak semua hal yang sedang terjadi kita mengerti dan tak semua hal yang akan terjadi bisa kita prediksi. Banyak perkara hidup yang tak mampu kita pahami dan kuasai. Karena kenyataan inilah, penulis kitab Yehezkiel dalam bacaan kita hari ini juga menguatkan Israel dalam proses restorasinya dengan mengingatkan bahwa Allah mengaruniakan hati yang taat ganti hati serong. Dalam perjalanannya Israel telah banyak menjauh dari Tuhan, menyangsikan kuasaNya dan malah menaruh harap pada illah lainnya. Namun saat mereka bertobat, ketaatanlah yang diminta Tuhan. Ketaatan pada Allah memang tak akan menghilangkan titik buta dalam hidup Israel, namun ketaatan memberikan kepastian bahwa Allah menjadikan mereka umatNya dan bahwa kesetiaanNya kekal.

Mari syukuri blindspot hidup yang kita miliki, karena sebenarnya itu bukan kelemahan. Namun justru melalui blindspot ini, Tuhan menunjukkan kuasaNya dan kesempatan bagi kita untuk merespon dengan ketaatan. Ya, taat adalah kunci berkat. [Rhe]

“Kegelapan memampukan kita melihat kemilau cahaya bintang.”

Renungan Harian

Renungan Harian Anak