Bacaan : 1 Petrus 4 : 12 – 19 | Pujian: KJ 253
Nats: “…jika ia menderita sebagai orang Kristen, maka janganlah ia malu, melainkan hendaklah ia memuliakan Allah dalam nama Kristus itu.” [ayat 16]
Seorang petinju tidak hanya dilatih untuk menyerang dan memukul. Ia juga dilatih untuk bertahan agar tahan pukul dan tahan serangan lawan. Porsi latihan untuk menyerang dan memukul adalah sama dengan latihan untuk bertahan. Karenanya dalam sebuah pertandingan tinju kita tidak hanya melihat seorang petinju yang hanya menyerang saja. Sesekali ia menutup muka, perut dengan kedua tangannya sebagai upaya pertahanan. Kemampuan seorang petinju untuk mengkombinasikan “timing” menyerang dan bertahan, akan berpengaruh besar pada hasil pertandingan yang dilakoninya.
Surat yang dibuat Rasul Petrus ditujukan kepada para pendatang yang tersebar di Pontus, Galatia, kapadokia, Asia Kecil dan Bitnia. Surat ini dibuat dalam upaya Petrus untuk menggembalakan orang-orang yang dipilih Tuhan untuk hidup benar dan menjadi saksi kasih Kristus. Seperti keadaan para pendatang di manapun mereka berada, selalu ada tantangan berkaitan dengan kehidupan baru yang mereka dapatkan. Lingkungan yang baru, adat istiadat yang berbeda terkadang menyulitkan mereka. Apalagi jika kehadiran mereka membawa identitas yang baru dan berbeda, yakni sebagai pengikut Kristus. Tentu identitas baru ini membuat mereka tidak mudah untuk bergaul dengan para penduduk mula-mula.
Sama seperti para pendatang yang mengalami tantangan, menjadi murid dan pengikut Kristus tidak akan lepas dari tantangan, sorotan bahkan kecaman. Menghadapi itu semua kita diingatkan untuk terus berdiri teguh, tidak goyah dan bertahan. Upaya bertahan yang kita lakukan adalah untuk tetap mencitrakan kebaikan dan pemeliharaan Tuhan di dalam kehidupan kita. Tak perlu malu ketika kita berhadapan dengan kondisi seperti ini. Tanggapilah semua gesekan yang ada dengan senyuman penuh kasih, dan bertahanlah!
Tuhan tidak akan meninggalkan umatNYA yang bersikap setia dan teguh. Pemeliharaan dan penyertaanNYA adalah pasti. Itu adalah jaminan kehidupan yang pasti dan tak perlu diragukan. Karenanya manakala tantangan menghadang, jangan malu menyatakan diri sebagai pengikut Kristus. Nyatakanlah dengan bangga, dan bertahanlah! [Oka]
“Gesekan itu sudah pasti ada, berdirilah teguh dan bertahanlah.”