Bacaan: Kisah Para Rasul 3:1-10 | Pujian: KJ 432
Nats: “Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri…….” (ay.7)
Saat ini kita hidup di dalam dunia yang penuh dengan penderitaan. Derita karena perbuatan diri sendiri atau karena sesama manusia ataupun juga derita karena kuasa alam yang tidak bisa dikendalikan oleh otak manusia. Kita tahu bahwa semua itu bisa terjadi di bawah pengawasan mata Tuhan. Meskipun demikian kita tidak bisa menyalahkan Tuhan karena penderitaan itu. Semua orang yang beriman pastilah akan meyakini bahwa pasti ada maksud Tuhan terhadap semua kejadian yang menimpa kita ataupun saudara kita. Dalam hal ini untuk berbagai kasus tertentu orang akan dengan mudah membawanya ke ranah agama atau ranah tempat di mana biasa orang yang taat kepada agama dan itu berarti juga orang-orang yang saleh dan baik hati. (walau untuk kasus kefanatikan tertentu terhadap agamanya, orang justru mau dan rela untuk menghapuskan nyawa orang lain tanpa belas kasih).
Dalam bacaan kita hari ini bisa pula dilihat akan keyakinan masyarakat kepada kelompok orang yang saleh, yang rajin datang ke Bait Allah bahwa mereka pastilah memiliki belas kasihan/ peduli kepada orang yang membutuhkan pertolongan dengan memberi sedekah bagi orang yang lumpuh, yang tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya (ekonomi/sosial dsb). Apakah benar demikian? Memang semuanya akan kembali kepada setiap manusia itu sendiri. Yang pasti bahwa Petrus dan Yohanes meyakini akan sesuatu yang sudah mereka miliki lebih dari pada materi duniawi. Hal itu adalah kasih dan juga kuasa yang diberikan oleh Allah sendiri. Hanya saja kasih itu tidak cukup diucapkan, melainkan haruslah diwujudnyatakan. Petrus memegang tangan orang lumpuh tanpa merasa risih dan membantunya berdiri. Apa itu artinya? Menjadi saksi Kristus haruslah menyeluruh. Apa yang diyakini kemudian diucapkan dan selanjutnya dilakukan. Dan akhirnya biarlah Allah saja yang dimuliakan.
Mari kita bersaksi secara menyeluruh mulai dari kepada orang yang terdekat di sekitar kita, yang mendatangi kita! Kemudian kita lakukan dengan mencari orang yang membutuhkan pertolongan dan berita kita. [Wido]
Nyatakan kasih Allah dengan perkataan dan perbuatan.