Bekerja Dengan Jujur

3 August 2017

Bacaan :  Amsal 10 : 1 – 5     |   Nyanyian : KJ 439 : 1, 2
Nats
: “Harta benda yang diperoleh dengan kefasikan tidak berguna, tetapi kebenaran menyelamatkan orang dari maut.” (Ay. 2)

Pada bulan Maret yang lalu, KPK menangkap 2 orang terduga kasus korupsi proyek e-KTP. Pada saat persidangan dilaksanakan, jaksa menyebutkan nama-nama lain yang ikut menikmati hasil korupsi proyek e-KTP ini. Ada banyak anggota DPR RI dari komisi II saat itu yang disebutkan namanya. Dari sekian nama tersebut, adalah Ahok (mantan Gubernur DKI) yang pada waktu proyek e-KTP ini dibahas di DPR, dialah orang yang tidak setuju dan menentang keras proyek e-KTP ini. Akibatnya ia dimusuhi, dikucilkan dan tidak mendapat “jatah” dari proyek e-KTP ini. Kejujuran dan sikap keras Ahok menentang proyek e-KTP ini pada akhirnya menyelamatkan dia dari jerat korupsi. Ketika kasus ini terungkap ke publik, semua orang menjadi tahu siapa yang bekerja dengan sungguh-sungguh dan jujur, mengabdi untuk rakyat dan siapa yang bekerja untuk memperkaya diri sendiri.

Salah satu godaan terbesar dalam kehidupan manusia adalah uang. Banyak orang jatuh dalam dosa oleh karena tidak mampu berbuat jujur dan benar dalam hal pengelolaan keuangan. Bagaimana jika hal ini juga terjadi di tengah kehidupan gereja? Maka sungguh menjadi sesuatu yang memprihatinkan jika hal tersebut terjadi. Setiap orang percaya di gereja semestinya dipanggil untuk menjadi berkat, berlaku jujur dan benar bukan menjadi batu sandungan karena ketidakjujurannya dalam hal pengelolaan keuangan gereja.

Penulis kitab Amsal memberikan nasihat bijak bagi kita bahwa harta benda, kekayaan, materi yang kita dapatkan dengan cara yang tidak jujur, curang, adalah hal yang tidak berguna. Artinya apa yang kita dapatkan dengan bekerja dengan cara-cara seperti itu tidak akan mendatangkan berkat bagi kita, tetapi akan mendatangkan kesengsaraan. Orang yang bekerja dengan tidak jujur akan menerima akibatnya. Dan pada saatnya, ketika perbuatannya diketahui orang lain, ia akan mendapatkan hukuman? Maka dari itu marilah kita bekerja dengan jujur, bertanggung jawab dan dapat dipercaya. Kita lakukan semua pekerjaan kita dengan tulus dan sungguh-sungguh. Orang benar akan selamat oleh karena perbuatannya yang benar dan jujur. (AR)

 “Kejujuran adalah perbuatan yang terbaik yang harus kita lakukan”

Renungan Harian

Renungan Harian Anak