Bacaan: Mazmur 145:8-9, 14-21 | Pujian: KJ 396:1,2,3
Nats: “Tuhan itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.” (ayat 9).
‘Adhuh, abote…’, demikian celetuk seorang adik saya ketika ia berumur 3,5 tahun. Kami semua kaget mendengarnya, sebab selama ini dia belum bisa berbicara. Ketika itu kami boyongan dari Kota Semarang ke Kota Surabaya, sebab ayah kami berpindah tugas ke kota pahlawan. Perjalanan boyong kami tempuh dengan naik kereta api. Karena boyongan, maka barang-barang yang kami bawa sangat banyak. Ketika turun di setasiun Pasar Turi, adik saya tersebut mendapat jatah menjinjing rantang makanan yang cukup ringan, sebab isinya hampir kosong, telah kami makan di dalam kereta. Keluhan ‘adhuh abote….’ itulah yang menjadi titik awal adik saya dapat berbicara. Beban yang dirasakan berat oleh adik saya justru membantu menaikkan kemampuannya, yakni bisa berbicara.
Kadang kita merasa, beban hidup terasa lebih berat daripada yang bisa kita tanggung, dan kita ragu bisakah melanjutkan hidup ini?
Daud menunjukkan bahwa Tuhan Allah adalah Penanggung Agung atas segala beban. Tuhan Allah dapat menolong dan mengangkat kita, sebab: Kebesaran-Nya tidak terduga (145:3); Ia dapat berkarya melintasi banyak generasi (145:4); Ia penuh dengan kemegahan serta semarak kemuliaan dan penuh keagungan (145:5); Ia melakukan karya-karya yang sangat hebat, ajaib, dahsyat, dan mengagumkan (145:5-6); Ia adalah Pribadi yang budiman, penuh kebajikan dan keadilan (145:7); Ia baik kepada semua orang, sabar, pengasih dan penyayang (145:8-9); Ia memerintah atas kerajaan kekal (145:13); Ia adalah sumber pengharapan bagi kita, untuk semua kebutuhan kita setiap hari (145:15-16); Ia bersikap adil dalam segala cara dan mengasihi dalam semua urusan-Nya (145:17); Ia tinggal dekat pada mereka yang berseru kepada-Nya (145:18); Ia mendengar seruan kita dan menyelamatkan kita (145:19-20). Apabila kita tunduk kalah di bawah beban dan merasa jatuh lunglai, berbaliklah dan datang kepada Allah memohon pertolongan-Nya. (Esha)
“Berkat terindah ialah: Tuhan menjadi Penopang hidup yang teguh.”