Pemahaman Alkitab – Maret 2020 (I)
Masa Pra Paskah
Bacaan : Yehezkiel 36 : 22 – 32
Tema Liturgis : Pengorbanan Yesus Kristus Memberi Hidup Pada Umat-Nya
Tema PA : Pemulihan dari Tuhan Memberi Pengharapan Baru
Penjelasan Teks :
Yehezkiel hidup pada jaman pembuangan Israel ke Babel. Yehezkiel berasal dari keluarga imam (Yeh. 1:3). Yehezkiel adalah salah satu dari bangsa Israel yang dibawa ke Babel. Dia hidup pada jaman sebelum pembuangan dan pada saat pembuangan ke Babel. Setelah lima tahun masa pembuangan, dia dipanggil Tuhan sebagai seorang nabi (Yeh. 1:1). Sebagai seoarang nabi maka Yehezkiel menegur, menasehati dan menghiburkan bangsa Israel dalam pembuangan. Kitab Yehezkiel didominasi dengan penglihatan dan nubuatan nabi untuk bangsa Israel. Adapun pembagian dari Kitab Nabi Yehezkiel adalah sebagai berikut :
- Pasal 1 – 3 : menceritakan tentang panggilan nabi.
- Pasal 4 – 24 : peringatan kepada umat Israel bahwa Tuhan akan menghakimi mereka dan bahwa Yerusalem akan jatuh dan hancur.
- Pasal 25 – 32 : pesan dari Tuhan bahwa Ia akan menghakimi bangsa-bangsa yang menindas dan menyesatkan umat-Nya.
- Pasal 33 – 39 : pengharapan dan penghiburan bagi Israel setelah jatuhnya Yerusalem dan janji tentang masa depan yang cerah.
- Pasal 40 – 48 : Bait Suci baru dan pembaruan kehidupan religius dan politik umat di Israel.
Bacaan kali ini merupakan bagian pengharapan dan penghiburan bagi Israel setelah jatuhnya Yerusalem dan janji tentang masa depan yang cerah. Yehezkiel menyampaikan nubuat yang membangkitkan harapan akan masa depan yang lebih baik. Tuhan berjanji akan membebaskan mereka dari pembuangan dan menuntun mereka kembali ke Yerusalem. Mereka akan beribadat lagi kepada Tuhan di Bait Suci yang baru dan hidup sesuai dengan Hukum Taurat. Kemuliaan Tuhan akan bersinar lagi di Yerusalem. Adapun secara rinci bagian kitab Yehezkiel 36:22-32 adalah sebagai berikut :
Ayat 22-23. Motivasi utama dari pemulihan bangsa Israel adalah penghormatan terhadap kesucian Tuhan. Karena sebelumnya Israel telah menajiskan nama Tuhan, yaitu dengan menyembah berhala sehingga mereka dibuang ke Babel. Bangsa Israel diingatkan kembali untuk menghormati nama Tuhan.
Ayat 24-25. Bangsa Israel akan dipulihkan. (Pulih dalam KBBI berarti kembali seperti semula). Bangsa Israel akan dibawa kembali pulang dan mereka akan ditahirkan disana. Ditahirkan dari kenajisan dan ditahirkan dari berhala dengan air yang jernih. Bilangan 19:1-22 menuliskan perintah Tuhan tentang Air pentahiran. Adapun air pentahiran itu didapatkan dari abu lembu betina merah yang tidak bercela dan yang tidak ada cacatnya dan belum pernah kena kuk (Bil. 19:2). Orang-orang Israel yang najis karena terkena darah hewan korban atau karena terkena mayat harus menyucikan diri dengan air, membasuh tubuh dengan air dan mencuci pakaiannya dengan air. Air pentahiran digunakan untuk menyucikan diri dari najis. Maksud dari air pentahiran adalah mengajarkan kesucian Tuhan kepada Israel. Selain dipulihkan kondisi secara fisik, bangsa Israel yang akan kembali ke Yerusalem juga disucikan dari segala dosanya.
Ayat 26-27. Selain secara fisik, bangsa Israel dipulihkan secara rohani. Diberikan hati yang baru dan roh yang baru. Dijauhkan dari hati yang keras dan diberi hati yang taat. Selain itu bangsa Israel akan mendapat Roh Tuhan yang memampukan mereka untuk dapat hidup sesuai dengan ketetapan dan peraturan-Nya. Bangsa Israel akan diberikan hati dan semangat yang baru untuk dapat kembali membangun Yerusalem. Selain itu Roh Tuhan akan diam dalam kehidupan bangsa Israel sehingga mereka dimampukan untuk dapat taat kepada perintah Tuhan. Tidak lagi hidup dalam ketegar-tengkukannya. Roh Tuhan yang diam dalam kehidupan bangsa Israel dan memberikan hati yang baru dan roh yang baru, mengingatkan akan peristiwa Pentakosta (Kisah 2:1-13) dimana para murid Yesus mendapat pencurahan Roh Kudus yang menyertai mereka untuk menjadi saksi Kristus. Roh Tuhan memberikan satu perubahan dalam diri manusia.
Ayat 28. Bangsa Israel benar-benar akan dipulihkan. Tinggal kembali di negeri perjanjian dan kembali menyembah Tuhan. Ada satu hubungan yang akrab antara bangsa Israel dengan Tuhan. Bahwa rencana pemulihan itu bukan sekedar inisiatif dari Tuhan, tetapi juga ada kemauan dari bangsa Israel untuk dipulihkan. Masing-masing memiliki tugas dan tanggungjawab. Tuhan memulihkan kondisi bangsa Israel baik secara fisik maupun rohani, bangsa Israel meninggalkan dosa dan taat kepada perintah Tuhan. Ada hubungan timbal balik yang aktif.
Ayat 29-30. Bangsa Israel akan dilepaskan dari dosa kenajisan dan akan mendapat berkat berupa gandum, hasil pohon-pohonan dan hasil ladang. Tanah mereka adalah tanah yang subur, sehingga gandum, pohon-pohonan dan hasil ladang lainnya dapat tumbuh dengan subur. Saat mereka mendapatkan kembali berkat berupa gandum, hasil pohon dan hasil ladang secara tersirat mengingatkan bahwa masa-masa kelam dalam kehidupan bangsa Israel akan berakhir dan akan digantikan dengan masa depan yang penuh berkat dan pengharapan bersama dengan Tuhan. Syaratnya adalah dilepaskan dari dosa kenajisan, menjaga diri untuk hidup suci dan melakukan perintah Tuhan.
Ayat 31-32. Bangsa Israel merasa malu saat mereka mengingat dosa-dosa masa lalunya. Dosa-dosa masa lalu bangsa Israel menjadi satu pembelajaran berharga bagi mereka untuk terus menerus memperbaharui diri bersama dengan Tuhan dan dipulihkan kondisi mereka. Demikian dengan kehidupan manusia saat ini. Dosa-dosa masa lalu akan menjadi sebuah pengingat untuk dapat hidup lebih baik lagi. Tidak seperti kerbau yang akan kembali kepada kubangan yang sama. Tetapi mau berubah, meninggalkan dosa-dosa masa lalu dan dipulihkan kondisinya bersama dengan Tuhan.
Pertanyaan Panduan Diskusi :
- Pembuangan ke Babel adalah salah satu pergumulan yang berat bagi bangsa Israel. Mereka memahami bahwa Tuhan menghukum mereka karena ketidaksetiaan dan dosa-dosa yang telah dilakukannya. Setiap manusia tentu pernah mengalami pergumulan atau permasalahan yang berat dalam hidupnya. Di tengah pergumulan atau permasalahan berat yang pernah saudara alami, bagaimanakah saudara memahami Tuhan dalam kehidupan saudara?
- Seperti halnya bangsa Israel, Tuhan akan memulihkan kondisi manusia dan memberikan berkat serta pengharapan bersama Tuhan. Apa sajakah yang perlu manusia lakukan untuk benar-benar mendapat pemulihan dari Tuhan?
- Bangsa Israel dipulihkan secara fisik maupun rohani dan mereka disertai Roh Allah dalam kehidupannya sehingga memiliki hati dan semangat yang baru untuk kembali membangun Yerusalem dan beribadah kepada Tuhan. Apakah saudara pernah merasakan suatu pemulihan dari Tuhan? Jika iya, ceritakanlah! Pemulihan itu membangkitkan semangat baru dalam diri manusia, dengan semangat yang baru itu apa saja yang bisa saudara lakukan untuk melayani Tuhan?
Penutup
Pemulihan Tuhan bagi bangsa Israel memberikan pengharapan baru bagi kehidupan mereka. Pemulihan itu bersifat aktif, Tuhan memulihkan, bangsa Israel taat melakukan perintah Tuhan dan meninggalkan dosa mereka. Saat dipulihkan bangsa Israel mendapat hati yang baru dan semangat yang baru untuk terus aktif melakukan perintah Tuhan dalam kehidupan mereka. Pemulihan itu adalah janji Tuhan. Oleh karena itu kita sebagai umat-Nya diajak senantiasa meyakini dan memaknai pemulihan dari Tuhan melalui ketaatan dan pengharapan kita kepada Tuhan. Yakinilah pemulihan dari-Nya dan senantiasalah berharap kepada-Nya dengan dibarengi ketaatan kita kepada-Nya. (cha)
Pemahaman Alkitab – Maret 2020 (II)
Masa Pra Paskah
Bacaan : Roma 3 : 21 – 31
Tema Liturgis : Pengorbanan Yesus Kristus Memberi Hidup Pada Umat-Nya
Tema PA : Iman Kepada Yesus Memberi Anugerah Keselamatan
Penjelasan Teks :
Jemaat Roma bukanlah jemaat yang didirikan oleh Rasul Paulus. Jemaat ini sudah ada sebelum Paulus berencana untuk datang ke sana. Kemungkinan besar jemaat Roma didirikan oleh orang-orang Kristen Yahudi dari Yerusalem yang mengadakan perjalanan ke Roma. Tetapi sekitar tahun 49 Masehi, Kaisar Klaudius memerintahkan pengusiran terhadap orang-orang Yahudi. Di antara orang-orang Yahudi yang diusir itu terdapat Akwila dan Priskila yang kemudian bekerja bersama dengan Paulus sebagai tukang kemah di Korintus dan Efesus (Kis. 18:2-3). Paulus merasa memiliki hubungan yang dekat dengan jemaat Roma walaupun itu bukan jemaat yang didirikannya. Setelah Klaudius meninggal, orang Kristen Yahudi yang kembali ke Roma menemukan bahwa di sana telah banyak orang-orang Kristen bukan Yahudi. Sehingga terjadi permasalahan baru di antara orang Kristen. Orang Kristen Yahudi tetap mentaati Hukum Taurat, tetapi orang-orang Kristen bukan Yahudi tidak melakukan Hukum Taurat. Sehingga terjadilah perbedaan pemahaman di antara orang-orang Kristen di Roma.
Hukum Taurat diberikan oleh Tuhan di padang gurun Sin, setelah bangsa Israel keluar dari tanah Mesir. Hukum Taurat digunakan sebagai landasan peraturan kehidupan bangsa Israel supaya mereka tidak salah arah. Dari Hukum Taurat itu juga manusia mengenal konsep dosa. Konsep dosa yang dikenal diantaranya dosa adalah melanggar Hukum Taurat dan tidak taat kepada tuntunan Tuhan (Kel. 20:20). orang berdosa ketika tidak menaati Hukum Taurat dengan tidak mempersembahkan korban-korban yang benar (Imamat 4:5). Bagi orang-orang Kristen Yahudi mentaati Hukum Taurat itu adalah suatu hal yang harus dilakukan, jika tidak dilakukan maka mereka akan berdosa. Hal inilah yang menjadi satu permasalahan serius di antara orang Kristen Yahudi dan Orang Kristen bukan Yahudi.
Paulus menegaskan bahwa dihadapan Tuhan, semua manusia berdosa. Entah mereka yang mengetahui Hukum Taurat maupun tidak. Mentaati Hukum Taurat tidak dapat menjamin manusia dibenarkan oleh Tuhan. Semua manusia keturunan Adam mewarisi dosa yang mendatangkan kematian. Manusia dibenarkan melalui pengorbanan Yesus di kayu salib dan itu sifatnya cuma-cuma, tidak lagi perlu menghantarkan korban penghapusan dosa. Dengan kematian Yesus di kayu salib, Dia menyingkirkan kuasa dosa. Yesus membayar tebusan bagi dosa-dosa manusia. Manusia dibenarkan karena imannya kepada Yesus (ayat 28). Dibenarkan berasal dari kata dikaiosune yang menunjukkan bahwa ada ikatan perjanjian antara dua pihak. Dalam ikatan perjanjian, kedua belah pihak wajib berpegang pada ketentuan-ketentuan yang disepakati. Yesus menebus dosa-dosa manusia dengan mati di kayu salib sebagai wujud kasih karunia-Nya yang diberikan secara cuma-cuma (ay.24). Imbal baliknya adalah manusia beriman kepada Yesus untuk dapat dibenarkan dan mendapatkan keselamatan secara cuma-cuma (ay.28). Sama halnya dengan bangsa Israel yang dipilih oleh Allah untuk menjadi umat-Nya yang diselamatkan, akan tetapi bangsa Israel juga harus hidup sesuai dengan Hukum Taurat. Ada imbal balik, kedua pihak sama-sama aktif dan menjaga perjanjian itu untuk benar-benar dibenarkan dan diselamatkan.
Jadi yang dibenarkan dan diselamatkan oleh Tuhan adalah mereka yang benar-benar beriman kepada Yesus, tidak hanya sekedar yang menjalankan atau yang tidak menjalankan Hukum Taurat. Inilah yang menjadi jawaban Paulus untuk salah satu permasalahan di kota Roma. Baik orang Kristen Yahudi maupun orang Kristen bukan Yahudi semuanya akan dibenarkan dan diselamatkan asalkan mereka memiliki iman kepada Yesus yang karena kasih karunia-Nya telah rela mati untuk menebus dosa-dosa manusia. Percaya kepada Yesus adalah satu-satunya jalan agar manusia dibenarkan oleh Tuhan.
Pertanyaan Panduan Diskusi :
- Karena kasih karunia-Nya, Yesus rela mati di kayu salib untuk menebus dosa manusia dan menyelamatkan manusia dari kematian kekal. Apakah respon yang bisa saudara berikan untuk memaknai pengorbanan Yesus di kayu salib tersebut?
- Manusia dibenarkan karena iman kepada Yesus. Hal ini mengandung makna bahwa dengan imannya, manusia harus mentaati dan melakukan perintah Yesus di dalam kehidupannya. Akan tetapi tak jarang manusia tidak dapat menjalankan perintah Yesus dengan baik dalam kehidupannya. Bagi saudara secara pribadi, perintah Yesus apakah yang dirasa paling berat untuk dilakukan dengan baik dalam hidup sehari-hari? (contoh : mengampuni sesama, menjaga amarah, dll).
- Bagaimana supaya manusia dapat menjaga imannya tetap teguh kepada Yesus agar mereka tidak kehilangan keselamatan dari Yesus?
Penutup
Manusia dibenarkan karena imannya kepada Yesus yang karena kasih karunia-Nya telah berkorban untuk menyelamatkan manusia yang berdosa. Janji itupun berlaku juga kepada kita sekarang. Tidak ada satupun yang dibedakan asalkan kita sebagai umat percaya dapat menjaga iman kepada Yesus. Menjaga iman berarti juga manusia harus mentaati dan melakukan perintah Yesus dalam kehidupan sehari-hari. Yesus tidak membedakan siapa yang dapat diselamatkan. Akan tetapi syarat mutlaknya adalah beriman kepada Yesus. Tidak sekedar menjadi Kristen KTP (Kristen formalitas saja) tetapi benar-benar menghidupi Yesus di dalam setiap lakunya. (cha)