Pemahaman Alkitab April 2024

1 March 2024

Pemahaman Alkitab (PA) April 2024
Masa Paskah (I)

Bacaan: Yeremia 30 : 1 – 11 a
Tema Liturgis: GKJW Bangkit Bersama Kristus Mewujudkan Perdamaian dan Keadilan Sosial
Tema PA: Bangkit dalam Pengharapan akan Janji Allah

Pengantar
Dalam kehidupan keseharian kita, sejak kecil tentu kita sudah biasa berjumpa dengan hal yang disebut dengan janji. Seorang anak kecil biasanya  akan menagih pada orang tua atau saudara yang menjanjikan sesuatu padanya meskipun mungkin belum waktunya. Dalam perjalanan menanti janji pasti akan ada banyak pikiran yang menyelimuti orang-orang yang menantikan janji itu bahkan tidak jarang mereka yang merasa ragu akan janji yang diberikan muncul perasaan takut tidak ditepati atau diingkari janji yang telah diberikan padanya itu.

Janji yang diberikan oleh orang tua pada anak yang menangis mungkin bertujuan agar anaknya diam dan tidak lagi menangis. Janji ini tentu berbeda dengan janji orang tua yang menjanjikan akan membelikan sepeda baru jika anaknya berhasil menjadi juara satu di kelasnya. Janji yang kedua ini tentu sebuah janji yang mengandung sebuah tantangan untuk membangkitkan semangat agar timbul pengharapan tidak hanya bagi orang yang menerima janji tetapi juga bagi pihak yang memberikan janji pun pasti ada pengharapan agar harapannya terhadap yang diberikan janji tadi bisa terwujud. 

Penjelasan Teks
Melalui Nabi Yeremia, Tuhan ingin menyatakan bahwa Ia sangat memahami bagaimana keterkejutan bangsa Israel dalam menerima situasi dan kondisi mereka saat menerima hukuman dari-Nya dalam masa pembuangan yang mereka alami. Ternyata mereka tidak mengingat sebab dan tujuan dari  mengapa mereka harus melalui masa pembuangan dan bagaimana Tuhan  juga telah berjanji akan memulihkan mereka. Jika dilihat dari isinya kita dapat menemukan adanya suatu janji yang sebelumnya telah diikat oleh Tuhan dengan bangsa Israel dan tentunya di balik janji itu ada pengharapan akan pemulihan yang akan berujung pada sebuah permulaan yang baru.

Sebuah permulaan dan pembaharuan setelah masa pembuangan berakhir. Di awal  perikop nampak Tuhan menegaskan akan tiba hari dimana pembebasan akan menjadi nyata. Namun yang terjadi justru timbul rasa galau dan tidak percaya dari dalam diri bangsa Israel. Padahal Tuhan sudah berjanji akan menyelamatkan mereka. Memang mereka masih harus bergumul dengan iman dan keyakinan mereka selama di Babilonia. Tuhan menghendaki agar mereka bersabar sampai tiba waktu penyelamatan yang ditentukan oleh Tuhan.

Apa yang dialami oleh bangsa Israel ini mengingatkan kita bahwa terkadang kesesakan membuat kita tidak yakin dengan janji Tuhan. Ketika melewati sebuah ujian seringkali bukan ketekunan yang kita wujudkan, tetapi kegalauan dan ketidaksetiaan, yang pada akhirnya membuat kita lupa bahwa sejatinya Tuhan Allah tidak pernah ingkar janji.

Pertanyaan Unttuk Didiskusikan:

  1. Setelah membaca perikop dan pengantar pemahaman Alkitab, menurut saudara apakah yang menyebabkan bangsa Israel tidak percaya dan tidak sabar menanti janji yang Tuhan berikan kepada mereka?
  2. Apabila saudara berada dalam sebuah kesesakan hidup dan situasi seperti yang dialami oleh bangsa Israel, apa yang akan saudara lakukan untuk belajar percaya pada Allah?
  3. Ceritakanlah! Dalam kehidupan sehari-hari pernahkah saudara mengalami keraguan pada janji Tuhan? Dalam hal apa? [ASN].

Pemahaman Alkitab (PA) April 2024
Masa Paskah (II)

Bacaan: Kisah Para Rasul 3 : 17 – 26
Tema Liturgis: GKJW Bangkit Bersama Kristus Mewujudkan Perdamaian dan Keadilan Sosial
Tema PA: Pengenalan yang Membangkitkan Pertobatan Hidup

Pengantar
Ada pepatah lama yang berbunyi “Tak kenal maka tak sayang”.  Kalimat ini kelihatannya memang sangat sederhana dan singkat. Namun apabila kita benar-benar  renungkan makna dan arti dari kata sayang, tentu akan sangatlah dalam makna kata tak kenal maka tak sayang itu tadi.

Dalam relasi yang kita miliki tentu dengan pribadi yang satu dengan yang lain kadar dan ekspresi rasa sayang yang kita miliki berbeda satu dengan yang lainnya.  Ekspresi rasa sayang antara suami dan istri tentu berbeda dengan ekspresi rasa sayang antar kedua sahabat yang berlawanan jenis kelamin. Ekspresi rasa sayang seorang ibu kandung tentu berbeda dengan ekspresi rasa sayang guru terhadap murid. Rasa sayang, cinta, kasih dan sejenisnya timbul dari sebuah pengenalan yang dijalani dalam sebuah pengalaman hidup bersama.

Memiliki pengenalan yang mendalam dan dekat dengan Tuhan tentu  juga menjadi sesuatu yang penting untuk kita lakukan. Sebab ekspresi mengasihi, mencintai Tuhan menjadi sesuatu hal yang harus kita ungkapkan sebagai bentuk  sembah dan bakti kita kepada Tuhan. Ketika kita tidak dengan benar mengenal Tuhan, maka kitapun akan menjadi manusia yang gampang merasa khawatir, gampang merasa takut, dan pada akhirnya kita jatuh dalam dosa karena kita meragukan dan tidak mengandalkan Tuhan, serta tidak berusaha mengenal rancangan dan kehendak-Nya.

Penjelasan Teks:
Dalam khotbah Petrus di bagian perikop PA kita hari ini, nampak bahwa Petrus sedang menyuarakan seruan dan teguran agar orang-orang Yahudi yang mendengarkan khotbahnya memiliki kesadaran akan siapa Yesus dan melakukan pertobatan. Petrus menyerukan hal itu kepada umat karena ternyata mereka tidak benar-benar serius memahami apa yang telah dinubuatkan oleh para nabi. Pengajaran yang diterima oleh para umat nampaknya hanya berlalu begitu saja sehingga tidak membuahkan pengertian dan pengenalan yang mendalam tentang diri Yesus. Petrus terlihat menegur orang – orang tersebut dengan tegas. Teguran yang ia berikan menjadi sebuah pengingat bagi mereka untuk melakukan perubahan hidup.

Maka salah satu bentuk perubahan hidup yang diserukan oleh Petrus adalah sebuah ajakan untuk bertobat agar mereka tidak lagi hidup dalam kebiasaan yang dilakukan orang belum mengenal Yesus dengan baik. Dalam perkataannya, Petrus mengungkapkan mengapa mereka harus bertobat, yaitu supaya Allah memberkati mereka dan memimpin mereka kembali dari segala kejahatan yang telah mereka lakukan. Dengan demikian mereka hidup dalam pengenalan akan Kristus yang membuahkan pertobatan hidup.

Pertanyaan Untuk Didiskusikan:

  1. Menurut Saudara apa yang menyebabkan umat yang ditegur Petrus hidup di dalam situasi tidak mengenal dengan baik siapa sejatinya Yesus ?
  2. Pernahkah saudara mengalami situasi menjadi umat yang tidak mengenal Yesus? Jika pernah dalam situasi apa dan bagaimana cara saudara mengatasinya agar pada akhirnya kesadaran itu membuahkan sebuah pertobatan? [ASN].

Renungan Harian

Renungan Harian Anak