Ungkapan syukur dan sukacita dirasakan segenap warga GKJW Jemaat Sumberagung (MD Besuki Timur) mengingat pada hari Minggu, 15 Oktober 2023, persekutuan yang didewasakan sejak tahun 1967 telah genap berusia 56 tahun. Kesukacitaan itu semakin terlengkapi karena di momen yang sama, juga dilaksanakan peresmian bangunan Gedung Gereja baru yang menjadi sarana peribadatan dan berbagai macam pelayanan gerejawi.
Dengan tema “Bebrayan Dadi Siji, Urip Bareng Ngopeni Geni”, segenap warga jemaat memiliki refleksi iman bahwa upaya untuk mempertahankan nyala api Tuhan dapat tetap terang di tengah-tengah persekutuan Jemaat hanya bisa digapai ketika setiap orang berkenan untuk menyatukan diri, gotong royong, dan hidup dalam suasana kekeluargaan yang saling menopang.
Ibadah syukur dan peresmian gedung gereja jemaat Sumberagung dilayani oleh Ketua Majelis Agung, Pdt. Natael Hermawan Prianto, MBA. Dalam kotbahnya yang didasarkan pada Matius 22: 1-14, Pdt. Natael menyampaikan tentang peristiwa sejarah lahirnya GKJW yang berawal dari baptisan orang-orang Kristen pertama di Jawa Timur yang terjadi pada tahun 1843. Dari orang-orang Kristen pertama itulah kemudian Injil menyebar dan sampai di Banyuwangi, hingga tiba di Sumberagung. Semuanya berkat tuntutan Tuhan Allah dan kegigihan warga Jemaat untuk memelihara Iman percaya dan terus bertumbuh di dalamnya.
Ibadah syukur HUT ke-56 GKJW Jemaat Sumberagung mengundang berbagai pihak, mulai dari pemerintah tingkat Provinsi, Kabupaten, Kecamatan, dan Desa. Selain itu tokoh-tokoh lintas Iman, lintas organisasi dan berbagai elemen masyarakat berkenan hadir, bersyukur dan bersukacita bersama atas perayaan HUT dan peresmian gedung gereja Jemaat Sumberagung tersebut.
Proses pembangunan gedung gereja GKJW Jemaat Sumberagung melalui proses yang cukup panjang dan penuh perjuangan. Mengingat keberadaan GKJW Sumberagung (dahulu bernama Silirbaru) pernah berada dalam status gereja subsider yang diliputi berbagai keterbatasan. Perjuangan itu dilalui dengan menggali dana dengan menjual produk-produk warga jemaat ke luar kota, ke Gereja dan jemaat yang lain, menggelar bazar, mengumpulkan dan menjual barang bekas dan yang lainnya. Semua bergotong royong untuk dapat mewujudkannya mimpi memiliki gedung gereja yang lebih memadai.
Namun berkat dukungan dari berbagai kalangan seperti Jemaat-Jemaat di GKJW dan GKI, komunitas pengusaha dan karyawan Kristen di Jakarta, atas nama perorangan, maupun lembaga serta instansi, utamanya dari Jemaat Kwangju Mudol PORK, proses pembangunan tersebut bisa terselesaikan dan dapat diresmikan. Dalam sambutannya mewakili segenap warga Jemaat, Pdt. Rogethe Indra Kurniawan, S.Si, selaku pendeta Jemaat menyampaikan rasa terimakasih kepada setiap orang baik yang berkenan memberikan dukungannya. Peresemian gedung gereja itu ditandai dengan serah terima plakat dari PORK dan penandatangan plakat oleh ketua Majelis Agung GKJW.