Balewiyata selama ini dikenal sebagai lembaga yang membawa misi persaudaraan sejati dalam relasi lintas iman karena GKJW selalu terhubung dengan individu dari berbagai latar belakang agama dan budaya. Pusat Pastoral memiliki peran yang penting dalam memfasilitasi dialog antaragama, mempromosikan pemahaman saling, dan membangun jembatan antarbudaya. Ini membantu menciptakan dunia yang lebih inklusif dan damai.
Perlu disadari, bahwa Pusat Pastoral juga memiliki peran penting dalam pelayanan kepada masyarakat. Ini termasuk membantu mereka yang membutuhkan bantuan sosial, krisis, atau dukungan dalam berbagai konteks. Dengan lebih banyak organisasi sosial yang terlibat dalam pelayanan, Pusat Pastoral dapat berfungsi sebagai penyedia dukungan moral dan spiritual. Karena itu pula, Pusat Pastoral ini akan bekerja sama dengan berbagai pihak sehingga semangat pulih bersama menjadi gerak bersama berbagai komunitas dan lembaga pastoral.
Atas latar belakang itulah GKJW melalui IPTh. Balewiyata, PPS Kori Menga, dan Tim Pendamping mengadakan kegiatan seminar dan pelatihan konseling, sekaligus peresmian pusat pastoral GKJW yang dilaksanakan mulai hari Senin, 16-17 Oktober 2023 di kantor Majelis Agung GKJW. Kegiatan ini bekerja sama dengan AKPIN (Asosiasi Konselor Pastoral Indonesia) dan United Evangelical Mission (UEM).
Kerjasama antara Greja Kristen Jawi Wetan dengan Asosiasi Konselor Pastoral Indonesia dirancang untuk dapat dijalankan dalam periode waktu tertentu dan dilakukan secara berkesinambungan. Sebagai wujud komitmen dalam membangun kerjasama diantara keduanya, maka dilakukan penandatangan Memorandum of Understanding (MOU) oleh Ketua Majelis Agung GKJW, Pdt. Natael Hermawan Prianto dan Plt. Direktur Eksekutif AKPIN, Pdt. Dr. Totok S. Wiryasaputra serta penandatangan Memorandum of Action (MOA) oleh Direktur IPTh. Balewiyata, Pdt. Gideon H. Buono. Penandatangan MOU dan MOA ini dilakukan di awal pembukaan kegiatan seminar dengan disaksikan oleh perwakilan PHMA dan seluruh peserta seminar yang mengikuti kegiatan.
Berikutnya para peserta diajak untuk menggumuli 2 sesi seminar, “Tempat dan Peran Layanan Konseling Psikospiritual di Era Digital”, oleh Pdt. Dr. Totok S. Wiryasaputra, yang merupakan sosok yang fokus pada bidang Konseling Kedukaan sekaligus yang menjabat sebagai Plt. Direktur Eksekutif, AKPIN. Dan seminar “Tempat dan Peran Layanan Spiritual Formation di Era Digital”. bersama Romo J.B. Mardikartono, SJ., Kons., Anggota Badan Pengawas Nasional AKPIN dipercaya sebagai pemateri dalam kegiatan seminar dan pelatihan konseling tersebut.
Dan pada hari kedua peserta mendapat pelatihan tentang “Pelayanan Konseling Kedukaan bagi Warga Gereja”. Peserta dibagi dalam kelompok-kelompok untuk belajar dari sebuah kasus menggunakan alat ukur menilai konseli. Selanjutnya disesi 4 mendapatkan informasi tentang pedoman praktis mendampingi konseli sambil mempraktekkan bagaimana menjadi konselor.
Kegiatan seminar dan pelatihan konseling ini diikuti oleh 102 orang peserta dari berbagai latar belakang profesi dan lembaga, seperti warga Jemaat dan pendeta GKJW se-Malang Raya, para aktivis konseling pastoral baik dari GKJW maupun gereja-gereja mitra, serta para Tenaga Kesehatan (Nakes) Rumah Sakit yang bergelut di bidang ilmu konseling pastoral.
Berkenaan dengan berdirinya pusat Pastoral GKJW, di dalamnya memiliki susunan pengurus sebagai berikut: Pdt. Gideon Hendro Buwono (Direktur IPTh Balewiyata) sebagai pembina, Pdt. Ari Mustyorini (Convener Timping) sebagai koordinator, dan dilengkapi dengan tim kerja yang terdiri dari: 1. Pdt. Arivia Novia Susanti (Perwakilan PPS Kori Menga), 2. Pdt. Dyah Eka Siwi (Perwakilan Pastoral Rumah Sakit GKJW), 3. Laura Agustina (Warga Jemaat dengan latar belakang pastoral), 4. Pdt. Suwito (Pendeta Studi Pastoral), 5. Pdt. David Prasetyawan (salah satu alumnus Critical Pastoral Education).