Sejak Abdurrahman Wahid masih ada, istri beliau Shinta Nuriyah punya tradisi unik pada setiap bulan Ramadan. Agenda tahunan itu adalah Buka dan Sahur Keliling Bersama. Khususnya ditujukan kepada masyarakat yang kurang beruntung. Menariknya, acara ini dapat diselenggarakan secara bersama-sama dengan komunitas lintas iman.
Pada kesempatan kegiatan di Jawa Timur, daerah yang disambangi adalah Jombang, Kediri (Pare), Malang, Pasuruan, Sidoarjo dan Mojokerto. Secara khusus, pada Sabtu dini hari, 30 Maret 2024, kegiatan digelar di Sidoarjo. Tempatnya adalah gedung Greja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Jemaat Waru.
Bersama dengan Yayasan Puan Hayati atau yang biasa disebut “Ciganjur”, kegiatan ini dapat terselenggara apik. Dilakukan oleh jaringan Gusdurian Sidoarjo, yang bekerjasama dengan komunitas lintas agama yang berada di kabupaten Sidoarjo.
Sebagai penanggung jawab acara, selaku tuan rumah adalah Pdt. Kristanto serta M. Amrul Haq Zain. Sedangkan untuk kepanitiannya adalah kolaborasi dari berbagai unsur lembaga keagamaan (Lintas Iman). Misalnya, sebagai Ketua Dany Jatmiko (Buddha), dengan didampingi Sekretaris Ananto Ikhlil Baktiar, serta Bendahara Febriyanti Ryan Ariyan, dan didukung oleh seksi-seksi lain.
Selain melibatkan Jaringan Gusdurian Sidoarjo,turut serta dalam acara ini adalah GKJW seluruh Sidoarjo, GKI Sidoarjo, PUAN AMAL HAYATI, KNPI, PUSAKA, PMII, HKBP Waru, Ahmadiah Sidoarjo, Jaringan NU Sidoarjo, GAMKI, BANSER Sidoarjo, Rumah Bhineka dan lain-lain. Artinya, kegiatan ini memang bersifat inklusif.
Sementara itu, antusias acara nampak dengan kehadiran sekitar 500 orang dari berbagai tempat. Selain Sidoarjo, juga dari Surabaya dan sekitarnya. Bahkan ada juga yang dari datang dari luar Jawa Timur.
Nampak hadir adalah Camat Waru, Kapolres, Dandim Sidoarjo, perangkat Desa Waru, para Gusdurian Jatim, Jaringan Gusdurian Sidoarjo, tokoh dan pemuda-pemudi lintas iman, wakil dari Panti Asuhan dan Ponpes Sidoarjo dan warga GKJW Jemaat Waru sendiri sebagai tuan rumah acara.
Bisa jadi karena kegiatan ini amat jarang terjadi, terlihat peran anak-anak muda Lintas Iman dan penghayat kepercayaan yang sangat antusias dan kompak. Meskipun acara berlangsung hingga larut pagi, namun semangat mereka tampak dengan kegembiraannya yang terpancar.
Prosesi
Acara inti memang dilakukan pada dini hari. Sembari menunggu kedatangan ibu Shinta bersama rombongan, sejak jam 01.45 WIB acara mulai dibuka.
Dengan dipandu oleh mbak Astrid dan mas Yasin sebagai MC, acara yang berubah bak pentas seni menjadi mengalir. Ada tampilan lagu-lagu yang dinyanyikan oleh Hadrah Albanjari, Band Perform “Oikmas GKI Sidoarjo”, juga Gamelan Etnika Praise pimpinan pak Gunawan. Menarik, Pdt. Kristanto ikut memeriahkan suasana dengan nembang Jawa “Lir-Ilir dan Tombo Ati”.
Setelah itu, acara dilanjutkan dengan sambutan oleh Pemerintah Desa dan tampilan Musik Patrol pemuda Sidoarjo.
Tepat jam 03.00 WIB, rombongan ibu Shinta datang. Mereka disambut dengan iringan Musik Patrol Pemuda Sidoarjo dan diterima oleh tuan rumah Pdt. Kristanto. Sontak ini menjadi pusat perhatian seluruh tamu yang hadir, yang lantas dikumandangkan Sholawat Thola’al Badru Alaina.
Pada kesempatan yang indah ini, kegiatan resmi dibuka dengan menyanyikan Lagu “Indonesia Raya” yang dipimpin ibu Keke. Kemudian dilanjutkan dengan menyanyi YALAL WATON dengan gegap gempita, dengan iringan gamelan Etnika Praise.
Melihat hal demian, sungguh menggugah semangat. Ada rasa yang bercampur; bangga dan gembira karena bisa bernyanyi bersama, dengan semangat yang sama. Lantas selanjutnya adalah Qari melantunkan pembacaan ayat suci AL-Quran.
Pesan Kesan
Dalam sambutannya, pak Kris Pong (nama akrab panggilan Pdt. Kristanto), menyampaikan bahwa bagi GKJW Jemaat Waru, acara ini sungguh Istimewa. Sebab pada 9 Januari 2024 lalu, di tempat yang sama juga telah diadakan acara peringatan Haul Gus Dur ke-14 oleh Gusdurian-Lintas Iman Jawa Timur dengan meriah.
Sungguh berbahagia karena saat ini juga, ibu Shinta Gus Dur ternyata bisa mampir untuk mengadakan Saur Keliling yang berlokasi di gereja ini. “Hal yang menarik, kok ya pas acara ini bertepatan gereja waktunya menjalani Pekan Suci: Kamis Putih, Jumat Agung, dan Sabtu Suci,” terangnya.
Dilanjutkannya, pada saat umat kristiani sedang merasakan kesedihan (sebab memperingati Kristus yang wafat), ternyata sekarang ada saudara-saudari datang berkumpul di gereja ini. Seakan jadi simbol untuk turut berduka, ikut melayat. Kontan, Ibu Shinta menanggapi pernyataan tersebut dengan senyum-tawa khasnya.
“Bagi umat Kristen di sini, merasa sukacita karena dikunjungi saudara-saudari lintas iman. Perjumpaan ini bukan sekadar untuk makan sahur saja. Tetapi ada makna yang lebih dalam, yaitu bersama-sama mencari kebahagian. Dalam keersamaan, bertemu saudara sebangsa setanah air,” ujar pendeta yang juga menjadi Ketua Majelis Daerah (MD) GKJW Surabaya Timur I.
Harapan besar yang disampaikan pak Kris Pong, agar jangan sampai kegiatan semacam ini lantas berhenti egitu saja sampai di sini. Perjumpaan ini perlu dilanjutkan dalam berbagai dialog karya sebagai sesama anak bangsa untuk kemuliaan Tuhan dan saling memuliakan sesama.
Tali Kasih
Agenda acara berikutnya adalah ibu Shinta menyerahan santunan untuk Anak Yatim & Dhuafa Sidoarjo.
Lalu dilanjutkan dengan Prosesi Tauziyah kebangsaan yang dipimpin oleh Ibu Shinta Nuriyah Wahid sendiri.
Tidak terasa waktu sudah menginjak di angka 04.15 WIB. Waktu Sahur pun telah tiba. Maka acara berikutnya adalah mengumandangkan Adzan Subuh dan makan sahur bersama.
Sungguh menarik peristiwa ini. Lantunan ayat suci Alquran dan adzan Subuh dikumandangkan dari dalam gereja. Satu bentuk keterbukaan pola pikir yang benar-benar dijalankan.
Bisa jadi bagi sebagian umat, hal ini dianggap aneh atau bahkan sulit diterima. Namun GKJW Jemaat Waru-Sidoarjo bisa melakukannya dengan khidmad dan sukacita.
Pada akhirnya, acara yang Istimewa ini dapat diakhiri tepat pada pukul 05.00 WIB. Ditandai dengan doa penutup bersama yang dipimpin Pdt Leonard Andrew Immanuel dari GKI (Gereja Kristen Indoneia) Sidoarjo.
Sebagai kenang-kenangan, ada enyerahan cendera mata kepada ibu Shinta dari panitia, yang diserahkan oleh mbak Febri. Sebuah lukisan karya mas Yoyok, seorang pelukis yang juga warga GKJW Waru sekaligus aktifis Gusdurian Jatim.
Video Sahur Keliling Bersama Ibu Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid di GKJW Jemaat Waru dapat disaksikan diatas
Pewarta: Yedija/Wiryo Widianto/Hendra Setiawan
Foto: Wiwid/Anggra
Video : Multimedia GKJW waru