Peserta Reuni STT Duta Wacana Angkatan 1964-1984 Kunjungi IPTh. Balewiyata

22 May 2025

Suasana penuh kehangatan menyelimuti Institut Pendidikan Teologi (IPTh.) Balewiyata – Greja Kristen Jawi Wetan (GKJW), saat ratusan alumni Sekolah Tinggi Teologi (STT) Duta Wacana dari angkatan tahun 1964 hingga 1984 berkumpul dalam rangkaian reuni pada hari Kamis, 22 Mei 2025. Acara yang sarat makna ini bukan hanya menjadi ajang temu kangen, tetapi juga momentum refleksi atas jejak sejarah pendidikan teologi di Indonesia.

Pertemuan yang ditempatkan di Pendopo Atas Balewiyata  dipandu  oleh Pdt. Nicky Widyaningrum dan dibuka dengan sambutan penuh sukacita dari Pdt. Yetti Anggraeni, Wakil Ketua Pelayan Harian Majelis Agung. Dalam sambutannya, Pdt. Yetti menyampaikan kebahagiaannya atas terpilihnya Balewiyata dan kantor Majelis Agung sebagai salah satu destinasi kunjungan.

“Ada begitu banyak perjumpaan yang terjadi di IPTh. Balewiyata ini,” jelas Pdt. Yetti. “Tempat ini memang menjadi titik temu lintas suku, lintas budaya, lintas benua, bahkan lintas gereja dan lintas agama. Berbagai gagasan, ide, pengalaman, dan impian telah diramu, digodog melalui diskusi, refleksi, dan meditasi, dan hasilnya telah dibawa ke penjuru tempat di Indonesia serta negara-negara lain.”

Sambutan yang menggugah semangat tersebut kemudian ditutup dengan sebuah pantun jenaka yang disambut riuh tepuk tangan peserta: “Mlaku-mlaku neng kutha Malang, Ora lali mampir bakso Cakman.
Kanca-kancaku bar iki padha sewang sewang, Reuni iki kudu ndadekne pikir tambah padang.”

Pdt. Em. Andy Karada, selaku ketua panitia reuni pun diberi kesempatan untuk menyampaikan sambutan dan menjelaskan alasan di balik pemilihan IPTh. Balewiyata  sebagai salah satu destinasi penting dalam rangkaian acara reuni kali ini.

“Di antara banyak peserta, memang sudah mengetahui bahwa IPTh. Balewiyata merupakan cikal bakal berdirinya STT Duta Wacana bersama dengan Akademi Teologi Yogyakarta (ATY). Namun, tidak semua peserta mengerti secara lebih mendetail perihal sejarah itu. Maka, di sela-sela rangkaian kegiatan ini, rombongan peserta ingin menerima pemaparan tentang sejarah tersebut.”, ungkap Pdt. Andy.

Acarapun kemudian menginjak pada bagian yang paling ditunggu oleh para peserta, yaitu pemaparan sejarah mengenai berdirinya STT Duta Wacana oleh Pdt. Gideon Hendro Buwono selaku Direktur IPTh. Balewiyata. Maka dengan runut, Pdt. Gideon menjelaskan detail berdirinya IPTh. Balewiyata hingga proses penggabungannya dengan Akademi Teologi Yogyakarta menjadi STT Duta Wacana.

“Dalam sejarahnya, Balewiyata adalah sekolah teologi tertua di Pulau Jawa,” Didirikan pada tahun 1925 di Kediri dan berpindah ke Malang, diresmikan pada 6 Januari 1927. Sekolah ini pada awalnya didirikan untuk pendidikan voorhanger (pemuka dan pengajar umat) dan bahkan ikut mendorong lahirnya Majelis Agung GKJW pada tahun 1931.“, jelas Pdt. Gideon.

IPTh. Balewiyata telah melahirkan begitu banyak tokoh dan teolog yang berkontribusi besar dalam perkembangannya, tidak hanya dari kalangan GKJW, tetapi juga dari berbagai sinode gereja lainnya.

“Pada tahun 1962-1967, Balewiyata berproses bersama Akademi Teologi Yogyakarta (ATY) menyatukan diri dalam semangat ekumene menjadi STT Duta Wacana, yang hari ini kita kenal sebagai Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW),” tambah Pdt. Gideon.

Dalam perjalanannya kemudian, IPTh. Balewiyata lalu menjadi pusat teologi, laboratorium teologi, dan pusat pembinaan gereja dan masyarakat. Beberapa hal yang menjadi kekhasan inklusif Balewiyata adalah semangat ekumene dengan segenap ciptaan, ekologi, relasi lintas iman, budaya, spiritualitas, pastoral, dan teologi posmodernisme.

Renungan Harian

Renungan Harian Anak